"Saya shocked ketika anak saya merasa sakit jantung. Padahal, yang saya tahu, dia setiap hari lari, sepedaan, berenang. Tiba-tiba, dia merasa sakit jantung, itu hancur hati saya," cerita Emilia kepada para wartawan, Senin siang.
Emilia menceritakan lagi, dokter yang memeriksa Denada ketika itu mengatakan bahwa detak jantung Denada tidak teratur karena stres.
"Saya menangis, apa yang terjadi ke anak saya. Setelah itu, saya baru bicara serius ke dia, dia akhirnya bilang bahwa dia sudah sepakat (cerai)," tuturnya.
Sampai sekarang, kata Emilia, Denada masih tiba-tiba merasakan jantungnya berdetak tidak karuan.
"Ada obatnya, dia harus ke dokter jantung, diberi khusus obat pengatur detak jantung. Itu masih timbul sampai sekarang," tuturnya lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.