Peretasan itu, menurut Tessa, terjadi pada Sabtu (21/11/2015) malam, berawal saat ia membuka link pada broadcast message yang masuk ke BlackBerry Messenger (BBM)-nya. Link itu harus dibuka dengan memasukkan ID dan password BB.
"Dengan lugunya saya masukkan, tetapi enggak bisa kebuka. Saya tutup lagi, beberapa saat kemudian saya lihat BB saya lagi, semua datanya udah kesedot dan mesti masukkin BB ID lagi," kisahnya ketika mengadakan jumpa pers di kediamannya di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (24/11/2015).
"Enggak tahunya, ID saya udah dipakai oleh orang lain dengan e-mail baru. Jadi, ID saya itu sudah digunakan orang lain," sambungnya.
"Saya juga lupa link tadi itu dari siapa karena mau ngecek udah enggak bisa," kisahnya lagi.
Tessa mengaku waswas karena takut orang yang mencuri ID BB-nya menyalahgunakannya.
"PIN saya kan udah pindah ke orang itu. Saya takutnya teman-teman saya dihubungi oleh orang itu dan ditipu atas nama saya. Kan nama saya juga nanti yang kena," tuturnya.
"Makanya, saya memberi tahu kalau nanti misalnya ada yang menghubungi teman-teman saya dengan PIN itu, dan mengatasnamakan saya. Itu bukan saya," tekannya.
Tessa pun sudah berusaha melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib.
"Saya sudah coba lapor, hanya saja kan itu belum bisa ditangani atau benar-benar bisa disebut cyber crime jika belum ada yang dirugikan secara materiil. Baru saya saja yang dirugikan dengan hilangnya daftar kontak PIN BB teman-teman saya," kisahnya.
"Semoga enggak ada yang nantinya dirugikan lagi," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.