Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Pameran "Star Wars and the Power of Costume Exhibition"

Kompas.com - 24/11/2015, 20:21 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com -- Ikonik! Satu kata yang pantas untuk mendeskripsikan setiap karakter dalam film Star Wars karya sutradara yang juga produser George Lucas. Benturan antara kebaikan dengan kebengisan, pencerahan dengan kegelapan sangat kental dalam rangkaian episode film ini. Di sinilah kostum berperan penting dalam membangun karakter yang kuat untuk menekankan watak dan peran setiap tokoh.

Dalam pameran "Star Wars and the Power of Costume Exhibition" yang diselenggarakan di Discovery Times Square Museum, New York, AS, mulai 14 November 2015, penggemar disuguhkan dengan sederet kostum orisinal yang pernah dipakai dalam episode-episode -- Original Trilogy --A New Hope; The Empire Strikes Back, Return of the Jedi-- dan Prequel Trilogy  --The Phantom Menace; Attack of the Clones; Revenge of the Sith--.

Tiap kostum memiliki ceritanya masing-masing. Misalnya, inspirasi di baliknya, makna dari pemilihan warna, serta fungsi komponen-komponennya. Melalui penjelasan yang menarik, pengunjung bisa ikut melihat proses pengolahan imajinasi dan keterampilan di balik penampilan tokoh-tokoh Star Wars.

Memasuki ruang pameran pengunjung langsung disapa dengan video pendek tentang pentingnya kostum dalam film Star Wars. Blast doors, layaknya pintu di dalam kapal induk Lucrehulk-class, terbuka menuju ruangan-ruangan yang telah dibagi berdasarkan karakter.

"Jedi vs Sith" tentu menjadi ruangan pertama. Patung-patung berjubah coklat berjejer lengkap dengan lightsaber. Dalam membangun kedua karakter ini, sang sutradara bahkan sampai belajar sejarah dan mitologi.

Warna bumi atau tanah polos dan tekstur bahan yang agak kasar melambangkan kesucian, kesederhanaan dan kebijaksanaan Jedi. Sementara Sith yang jahat, mengenakan jubah hitam sebagai lambang kegelapan.

Namun, kostum-kostum ini tak hanya menjadi simbol yang kuat tetapi harus praktis saat dikenakan untuk adegan-adegan perkelahian yang memerlukan kelincahan.

Seperti jubah Darth Maul misalnya, bisa memberikan siluet yang apik ketika diam, tetapi dirancang untuk membentuk efek pusaran layaknya shuriken (pisau lempar ninja) yang membelah udara dalam perkelahian.

Doc.Pribadi/AWIS MRANANI Kostum orisinal C-3PO, R2-D2, dan BB-8 dipajang dalam pameran 'Star Wars and the Power of Costume Exhibition' yang diselenggarakan di Discovery Times Square Museum, New York, AS, mulai 14 November 2015.

Tak kalah pentingnya dari Jedi dan Sith, desain robot C-3PO dan R2-D2 menjadi daya tarik berikutnya. Walaupun dalam pembuatan kedua karakter ini tidak dibutuhkan satu helai kainpun, bisa dikatakan desain keduanya merupakan kostum paling berkesan dalam sejarah perfilman.

Dibuat dengan bahan-bahan aluminium, fiberglass, dan vac-formed plastic, fungsi dan kenyamanan kostum droid ini sangat penting karena akan dikenakan oleh aktor Anthony Daniels dan Kenny Baker yang berakting sebagai robot.

Doc.Pribadi/AWIS MRANANI Kostum orisinal Padme Amidala dipajang dalam pameran 'Star Wars and the Power of Costume Exhibition' yang diselenggarakan di Discovery Times Square Museum, New York, AS, mulai 14 November 2015.

Namun, jika ditanya karakter mana yang paling banyak kostumnya? Jawabannya tentu Padme Amidala. Diperankan oleh Natalie Portman, Ratu Amidala berganti pakaian hampir setiap pergantian adegan dalam The Phantom of Menace.

Pakaiannya sebagai ratu terinspirasi dari lukisan-lukisan dari zaman pra-Raphaelite yang kerap menggambarkan kecantikan srikandi. Sementara hiasan kepalanya yang fantastis mengangkat kostum tradisional Mongol.

Secara keseluruhan Ratu Amidala merupakan simbol kerajaan dan kemegahan. Penggagas di belakangnya menggabungkan beragam tradisi kerajaan mulai dari abad pertengahan Eropa hingga masa imperial Tiongkok.

Sangat menarik ketika transformasi hidup Padme Amidala juga ditampilkan dengan apa yang ia kenakan. Dari gaun tipis yang menggoda untuk adegan romantisnya bersama Anakin Skywalker hingga kemudian warna-warna gelap untuk menyembunyikan kehamilannya, semua dijelaskan dengan detail oleh para artisan yang mewujudkan imajinasi sang sutradara.

Doc.Pribadi/AWIS MRANANI Kostum orisinal Princess Leia dipajang dalam pameran 'Star Wars and the Power of Costume Exhibition' yang diselenggarakan di Discovery Times Square Museum, New York, AS, mulai 14 November 2015.

Selain Ratu Amidala, Princess Leia juga merupakan karakter perempuan dalam film ini yang begitu legendaris. Keberaniannya digambarkan bukan hanya dengan keikutsertaannya dalam pemberontakan, di mana ia berpakaian begitu tertutup dan sederhana.

Tetapi justru ketika ia sedang dipaksa mengenakan bikini saat disekap oleh monster jahat, Jabba the Hutt. Dengan daya tariknya dalam kostum terbuka itu, justru ia berhasil menjebak dan mengalahkan penawannya.

Tapi bagaimana perang bintang pecah tanpa adanya kekuatan militer? Di sinilah sejarawan militer dan desainer John Mollo berkolaborasi. Kaya akan simbol, kostum-kostum militer dalam film ini mengambil inspirasi dari angkatan udara AS, tentara Jerman dan pilot perang Jepang.

Stormtrooper, prajurit kegelapan, tidak diragukan lagi menjadi tokoh anonim yang paling dikenal. Memang dalam seri film Star Wars, penampilan tokoh antagonis tidak kalah kerennya dengan para pahlawan. Pakaian-pakaiannya sengaja dibuat dengan kesan totalitarian bahkan fasis. Begitulah deskripsi yang diberikan.

Doc.Pribadi/AWIS MRANANI Kostum orisinal Darth Vader dipajang dalam pameran 'Star Wars and the Power of Costume Exhibition' yang diselenggarakan di Discovery Times Square Museum, New York, AS, mulai 14 November 2015.

Dan bukan pameran Star Wars namanya jika tidak ada Darth Vader. Dipajang di tengah ruangan bertemakan "Iconic Villain", kostum tokoh ini meninggalkan kesan yang luar biasa, bahkan sejak kemunculannya dalam episode ke-4.

Begini kira-kira imajinasi sang sutradara yang disampaikan kepada seniman konsep Ralph McQuarrie untuk membuat kostum Darth Vader, "Raja kegelapan yang terbang membelah udara dengan jubah hitam dan penutup kepala layaknya samurai."

Tak ketinggalan juga Jedi Master Yoda, Wookiee Chewbacca, dan Ewok, makhluk-makhluk asing yang tampak begitu aneh tetapi ikut membela sisi kebaikan. Begitu banyak pertimbangan yang dimasukkan ke dalam pembuatan kostum-kostum ini. Bagaimana membuat monster tampak ramah adalah tantangan utama bagi para desainer.

Kemudian masih ada sederet tokoh lain seperti senator, pemburu yang tak kalah terkenal, Boba dan Jango Fett, dan seterusnya.

Pameran ini digelar dalam rangka menyambut dirilisnya Star Wars: The Force Awakens pada 18 Desember 2015. Begitu jelas antusiasme tinggi para penggemar. Sebab, pameran ini dipenuhi oleh pengunjung dari berbagai generasi.

Memang film pertama Star Wars dirilis pada 1977, tetapi sampai saat ini antusiasme terhadap rilisan anyarnya tidak pernah pudar. (AWIS MRANANI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau