Akhirnya, pada 2010, atas nama Frau ia menelurkan album perdana, Starlit Carousel. Album tersebut yang membuat Frau, sebagai rumah bermusik Lani dengan Oskar-nya, dikenal publik.
"Starlit Carousel lebih merupakan album debut Frau, semacam penanda karakter musik Frau sendiri. Ibu saya yang memberi judul tersebut, karena kata beliau, ritme serta dinamika dalam lagu-lagu di sini terdengar bermain-main dan naik-turun seperti carousel yang diterangi bintang di malam hari," jelasnya lagi.
Album itu berisi enam lagu. Lagu-lagu andalannya adalah "Mesin Penenun Hujan", "Salahku, Sahabatku", dan "Sepasang Kekasih yang Pertama Bercinta di Luar Angkasa".
Album tersebut membuat Frau dikenal publik lebih luas sekaligus menjadikan Frau memperoleh sejumlah pencapaian pada 2010.
Daftar pencapaian itu, antara lain, Lima Album Terbaik Indonesia versi Jakartabeat.net, 15 Album Terbaik Satu Dekade 2000-2010 versi Jakartabeat.net, Top 5 Digital Releases in 2010 versi Jochen dari Aaahh-Records.net, 10 Album Terbaik 2010 versi Trax Magazine, 20 Album Terbaik versi Rolling Stone Indonesia, dan Tokoh Seni 2010 versi Tempo.
Setelah meraih gelar S1 dari Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada, pada 2012 ia melanjutkan studi S2 di Queen's University, Belfast, Inggris, dan tetap menelurkan karya musik.
Pada 2013, perusahaan rekaman YesNoWave Music merilis album kedua Frau, Happy Coda.
Pada Mei 2015, Frau tampil dalam konser tunggal di Bandung, dan pada akhir Oktober lalu di Yogyakarta.
Lani menyatakan, ia dengan Oskar-nya dalam "rumah" bernama Frau akan terus berlanjut hingga waktu yang tidak dibatasi olehnya.
"Tidak ada target khusus. Saya hanya ingin bisa terus berekspresi lewat medium ini sampai kapan pun," tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.