Ketika itu Joey sedang dalam persiapannya menjelang pergelaran Grammy Awards 2016.
Perhelatan tersebut akan diselenggarakan di Staples Center, Los Angeles, California, AS, Senin (15/2/2016) malam waktu setempat.
VOA:
Bagaimana perasaan Joey ketika mendapatkan dua nominasi untuk ajang penghargaan musik Grammy Awards ini?
Joey:
Saya merasa bersyukur sekali atas nominasi ini, terutama kepada ajang musik Grammy yang telah mengakui musik saya dan menyejajarkan diri saya dengan musisi-musisi ternama lainnya.
Saya juga bersyukur kepada kedua orangtua saya, terutama ayah saya, yang telah membimbing saya di bidang musik.
Saya juga sangat berterima kasih kepada produser album saya, Jason Olaine, dan juga musisi andal Wynton Marsalis, yang telah sangat membantu diri saya.
VOA:
Mengapa Joey memilih jazz?
Joey:
Dengan jazz, diri saya merasa bisa mengekspresikan kebebasan yang bisa membawa diri saya mempunyai perasaan swing dan blues.
Ketika mendengarnya, kita akan merasakan perasaan itu dan, tanpa blues, jazz itu tidak akan pernah ada.
Bagi saya improvisasi adalah bermain dari hati, jadi ketika bermain di atas panggung semua bergantung dari hati dan bukan sesuatu yang direncanakan.
VOA:
Joey dikenal sebagai child prodigy (anak ajaib). Apa kegiatan sehari-hari dan kesukaan Joey?
Joey:
Saya hanyalah seorang anak yang mempunyai aktivitas dan hobi sama seperti anak-anak pada umumnya.
Saya suka mainan seperti action figures super heroes dan juga suka nonton film.
Seperti baru-baru ini saya nonton film Kung Fu Panda, di mana alur ceritanya menarik dan juga banyak action-nya.
VOA:
Bagaimana Joey membagi waktu dengan tur keliling, rekaman, latihan, dan sekolah?
Joey:
Saya menjalankan kegiatan saya secara natural, tidak susah banget, karena saya mengambil sekolah secara online dengan waktu yang fleksibel.
Musik adalah hidup saya, jadi saya selalu punya waktu untuk menjalaninya.