Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Room": Kepiluan yang Menggetarkan

Kompas.com - 21/02/2016, 15:10 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com -- Seorang bocah tersekap semenjak bayi bersama sang ibu di kamar gudang sempit dengan jendela kecil di langit-langit.

Kisah keduanya terangkai dalam film Room yang diadaptasi dari novel berjudul sama. Kisah yang mencabik-cabik emosi, menyisakan resonansi yang panjang.

Selembar daun kering berwarna kuning kecoklatan hinggap di balik kaca jendela kecil di atap sebuah gudang yang sempit.

Guguran selembar daun itu dilatari penampakan secuil langit biru cerah.

Jack (Jacob Tremblay), bocah polos itu, menengadahkan kepalanya. Matanya melemparkan tatapan berjuta makna.

Jack sempat enggan menerima penjelasan ibunya, Joy (Brie Larson), yang dipanggilnya "Ma", yang menyebut selembar daun dan secuil langit yang dilihatnya itu adalah pemandangan nyata.

Daun dan langit itu bukan penampakan angkasa luar atau gambaran bohongan seperti di televisi, yang sebelumnya kerap dituturkan Joy demi menghiburnya.

Jack kecil harus mulai menerima kenyataan bahwa di luar kamar gudang itu ternyata hidup banyak manusia lain seperti diri mereka, dengan langit luas, pepohonan, daun-daun, binatang, dan semuanya adalah nyata.

Joy (24) merupakan korban penculikan ketika dirinya berusia 17 tahun. Oleh penculiknya, yang disebutnya Old Nick (Sean Bridgers), Joy disekap di dalam gudang kedap suara berukuran 3 meter x 3 meter.

Pintu gudang dilengkapi dengan kunci elektronik yang kodenya hanya diketahui oleh si penculik.

Selama tujuh tahun masa penyekapan di gudang itu, Joy diperkosa secara berkala oleh Old Nick hingga akhirnya terlahir Jack.

Meski mengalami penderitaan tak terperi, Joy menyayangi Jack sepenuh hati.

Dia berusaha menciptakan dunia yang indah dalam benak sang anak dengan segala cerita fantasi.

Di dalam gudang itu ada pesawat televisi kecil yang menjadi satu-satunya hiburan bagi mereka berdua.

Pagi siang malam mereka berdua menghabiskan waktu bersama, bercerita, berkhayal, bermain, membuat hiasan dari sisa kulit telur, berbagi segalanya dalam kamar gudang selama bertahun- tahun.

Sejak bayi, Jack pun tak mengenal dunia lain selain kamar gudang dan ibunya.

Seperti tuturan sang ibu, penampakan dalam televisi dipahami Jack sebagai dunia khayal.

Sementara secuil penampakan di luar jendela atap dipahaminya sebagai angkasa luar.

Setiap minggu, Old Nick memasok logistik makanan dan keperluan lain kepada mereka. Sesekali laki-laki keji itu juga menghadiahi Jack mainan dan buku-buku.

Bebas
Jack terus tumbuh menjadi anak laki-laki berusia lima tahun dengan rambut panjang dan pertanyaan-pertanyaan kritis.

Joy akhirnya menyadari, Jack kian cerdas dan bisa diandalkan.

Ia pun memutuskan bercerita apa yang sebenarnya terjadi kepada anaknya itu.

Joy yakin, anaknya telah bisa diajak bekerja sama menjalankan skenario untuk lolos dari penyekapan Old Nick.

"Kamu akan menyukainya," ujar Joy.

"Apa?" tanya Jack.

"Dunia," balas Joy.

Rencana Joy berhasil. Jack dan dirinya berhasil lolos berkat keberanian Jack yang luar biasa.

Namun, apakah kebebasan mereka kini menjadi puncak kebahagiaan? Room tidak membiarkan momen kebebasan sebagai puncak cerita.

Pergulatan tak kalah pilu terus berlanjut mengaduk-aduk emosi penonton.
Film Room disutradarai oleh Lenny Abrahamson dan naskahnya ditulis oleh Emma Donoghue, yang juga si penulis novel.

Selama 1 jam 53 menit, film ini memang bertopang di atas kekuatan naskah cerita, yang berhasil membetot emosi penonton terus-terusan.

Room masuk dalam empat nominasi ajang Academy Awards 2016, termasuk untuk kategori film terbaik.

Permainan Larson sebagai ibu yang depresi mengalir mulus tanpa olah watak yang terlihat dipaksakan.

Larson mampu memercikkan ikatan emosi yang alamiah dengan Tremblay.

Untuk perannya ini, Larson baru saja menyabet kemenangan sebagai aktris terbaik dalam British Academy of Film and Television Arts.

Keberhasilan ini menyusul kesuksesannya merebut penghargaan aktris terbaik dalam Golden Globe Award, Screen Actors Guild Awards, dan Critics’ Choice Movie Awards serta dinominasikan dalam Academy Awards untuk kategori aktris terbaik.

Tremblay pun bermain gemilang dengan kepolosannya yang menyentuh.

Adegan saat Jack terbebas dan terpana menatap bentangan luas langit biru cerah terasa menggetarkan.

Kita akan terpapar ocehan-ocehan lugu Jack yang cerdas sekaligus mengharukan tentang bagaimana dia melihat dunia baru yang begitu luas dan penuh kegairahan.

Jack terlahir dua kali dari ruang sempit, yakni rahim Joy dan kamar gudang di mana ia dan Joy membangun ikatan cinta tanpa syarat.

Dan, cinta ibu-anak itu menjadi satu-satunya kekuatan di tengah kepiluan yang tak terbayangkan. (SARIE FEBRIANE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau