Film dokumenter itu memperlihatkan potret nyata kehidupan pasca pembantaian massal 1965 di Indonesia dari sudut pandang keluarga korban.
Adi Rukun, adik seorang korban, berusaha mencari tahu siapa pembunuh kakaknya.
"Kami ingin agar mereka mengakui dan bertanggung jawab atas apa yg mereka lakukan. Tapi, ternyata, sedikit pun mereka tidak pernah merasa menyesal, apalagi minta maaf. Mereka merasa apa yang mereka lakukan adalah sebuah kebenaran," ujar Adi dalam wawancara oleh VOA belum lama ini.
Film yang disutradarai oleh Joshua Oppenheimer itu meraih nominasi Oscar 2016 kategori film dokumenter terbaik.
"Kami sangat bangga, ini kehormatan besar bagi kami khususnya untuk kru Indonesia. Mereka adalah orang-orang yang mendedikasikan sepuluh tahun dari hidup mereka untuk mengerjakan The Act of Killing dan The Look of Silence, meskipun mereka tidak bisa mendapatkan pengakuan atas karya mereka sampai ada perubahan di Indonesia," tutur Joshua.