Ia melayat mendiang pemusik jazz legendaris Indonesia Ireng Maulana, yang meninggal dunia pada Minggu pukul 00.10 WIB.
"Saya mengenal Ireng sudah lama, mungkin agak sedikit lebih akrab," kata Fadli, yang tiba pada pukul 15.15 WIB.
Fadli mengenang Ireng sebagai pribadi yang konsisten akan jazz. Banyak karya Ireng, kata Fadli, yang mewarnai musik Tanah Air.
"Kontribusinya harus dihargai negara," ucapnya.
Fadli mengaku mengenal Ireng kira-kira lima tahun lalu. Ketika itu Ireng berkunjung ke perpusatakaan pribadi Fadli, yang berada di kediamannya di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat.
"Dia pernah mampir ke perpusatakaan saya. Studio (musik) dia kan dekat dengan rumah saya. Dia memperkenalkan diri, 'Saya Ireng Maulana'," kisahnya.
"Dia termasuk pioner dan banyak karya Mas Ireng sangat dikenal," sambungnya.
Ireng meninggal dunia pada Minggu (6/3/2016) pukul 00.10 WIB di Jakarta.
Ia mengembuskan napas terakhirnya ketika dibawa ke Rumah Sakit Harapan Kita dari fX, kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, tempatnya terakhir manggung dalam sebuah acara jazz.
Ia mengalami sesak napas akibat ada cairan di paru-parunya. Ia juga memiliki riwayat penyakit jantung.
Direncanakan, jenazah Ireng akan dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Kandang, Ciganjur, Jakarta Selatan, pada Senin (7/3/2016), setelah misa tutup peti pada pukul 10.00 WIB di Rumah Duka Dharmais.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.