Diungkapan oleh Syaharani, yang biasa dipanggil Rani, ia merasa amat kehilangan Ireng, yang terkenal penuh perhatian kepada rekan-rekannya.
"Saya enggak kuat, Mbak. Baru kali ini pergi ke rumah duka dan tidak kuat menahan tangis, baru kali ini. Karena, gimana ya, berat membayangkan harus enggak lagi lihat Om Ireng,” tuturnya dalam wawancara melalui telepon oleh Kompas.com, Minggu (6/3/2016).
Pelantun "Sendiri, Kuingin" ini mengaku pula sempat tak percaya mendengar kabar tersebut.
"Tadi malam, baru pulang (dari manggung di Java Jazz Festival 2016), terus menerus ditelepon sahabat-sahabat, saya berasa ada apa ya, kok aneh. Sampai rumah, saya sudah ketiduran. Baru bangun dan dapat kabar itu, pertama enggak percaya,” ceritanya.
Menurut Rani, Ireng sangat baik dan penuh semangat, terutama jika menyangkut jazz, musik yang dicintainya dan membesarkan namanya.
"Semuanya itu memori yang baik. Om Ireng itu orangnya baik banget. Taking care sama teman-temannya, baik. Begitu care, bukan hanya soal job, tapi care sama kehidupan teman-temannya,' tuturnya.
"Setiap latihan, selalu ada candaan. Enggak pernah kekurangan semangat kalau ada Om Ireng. Serta jiwa entrepreneurship-nya itu, lho, enggak semua pemusik punya itu," lanjutnya.
“Gagasan besarnya saat menghidupkan Jakjazz (Jakarta International Jazz Festival) yang pertama (1988). Sejak itu tumbuhlah festival-festival yang lain," tuturnya lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.