Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Lembaga Sensor Film tentang "Pulau Buru Tanah Air Mata Beta"

Kompas.com - 16/03/2016, 22:04 WIB
Andi Muttya Keteng Pangerang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Ketua Lembaga Sensor Film (LSF), Ahmad Yani Basuki, mengungkapkan bahwa pihaknya hingga saat ini belum pernah melakukan sensor terhadap film dokumenter Pulau Buru Tanah Air Mata Beta.

Film karya Rahung Nasution ini dikabarkan mendapat tentangan dari organisasi masyarakat (ormas) karena dianggap berisi propaganda PKI.

"Sampai hari tadi, setelah kami lihat, belum pernah kami menerima dan belum pernah menyensor film ini," tutur Achmad kepada Kompas.com di kantor LSF, Jakarta Selatan, Rabu (16/3/2016) sore.

Ia juga menolak berkomentar film- film yang mengangkat tentang kisah perjalanan mantan tahanan politik peristiwa 1965 ke Pulau Buru, tanah pengasingan. Pasalnya, film itu memang belum didaftarkan untuk disensor sehingga bukan tanggung jawab LSF.

"Oh diputar oleh komunitas. Yah, yang pasti karena saya belum melihat, saya juga belum tahu isi film itu, sehingga ketika ada hal-hal semacam itu di lapangan, saya belum bisa beri komentar," ucapnya lagi.

[Baca: Dapat Ancaman, Film "Pulau Buru Tanah Air Mata Beta" Diputar di Komnas HAM]

Film tersebut direncanakan untuk tayang perdana di Goethe Haus Jakarta hari ini. Namun, kemudian batal diputar dan akhirnya dipindah ke Komnas HAM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com