Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bercerita tentang Baduy Masa Kini Lewat Musik

Kompas.com - 06/04/2016, 23:34 WIB
Andi Muttya Keteng Pangerang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Seniman Jodhi Yudono mencoba bercerita tentang keadaan masyarakat Baduy saat ini lewat alunan musik.

Ia mengatakan, sekarang di Baduy sering ditemui anak-anak muda yang gemar memakai kaos sepakbola. Padahal mereka tak pernah menonton televisi. Mengapa?

Ternyata, ada pengaruh dari kampung yang berbatasan langsung dengan Baduy.

"Mari kita bercerita tentang apa yang sebenarnya terjadi di Baduy sekarang ini," tutur Jodhi di panggung "Rayakan Perbedaan Baduy Kembali", Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Selatan, Rabu (6/4/2016) malam.

Suara musik pun mengalun dari kelompok Tlaga Swara. Suara gesekan biola, bas, gitar saling beradu. Diikuti bunyi seruling, keyboard dan drum.

"Aduuuh... apa yang terjadi. Celana jins, t-shirt, sepatu, smartphone. Hidup orang Baduy kini dan nanti," lantun Jodhi dalam musikalisasi puisi.

KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Musisi Jodhi Yudono bersama Tlaga Swara menghibur penonton saat Konser Membaca Baduy dalam rangkaian Gerakan Rayakan Perbedaan Baduy Kembali di Bentara Budaya Jakarta, Rabu (6/4/2016).
"Baduy apa yang terjadi? Jalan bersimpang-simpang. Cari dunia atau kembali ke hati," lantunnya lagi.

Tiba-tiba ia berhenti. Suara tangis tercipta dari bibirnya yang seakan tengah menangisi kondisi masyarakat Baduy yang diterpa modernisasi.

Angklung-angklung buhun bersahut-sahutan.

"Baduy, apa yang terjadi," tutur Jodhi menutup penampilannya yang disambut riuh tepuk tangan.

Sebelum penampilan Jodhi, pertunjukan angklung buhun lebih dulu membuka acara pameran "Rayakan Perbedaan Baduy Kembali".

Sekitar pukul 20.20 WIB, 16 pemusik dari suku Baduy memainkan angklung buhun. Mereka membentuk formasi barisan melingkar.

Lima orang berada di baris paling depan menyanyikan tembang dengan lirih. Sementara dua menabuh bedug berukuran kecil.

Sisanya terus memainkan angklung. Mereka berjalan mengelilingi area pameran sebanyak tiga kali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com