LONDON, KOMPAS.com - Band legendaris The Rolling Stones meminta Donald Trump tidak menggunakan lagu-lagu mereka dalam kegiatan kampanyenya.
"The Rolling Stones tidak pernah memberi izin tim Trump menggunakan lagu-lagu kami dan sudah meminta mereka berhenti memutarnya segera," kata band Inggris itu dalam keterangan persnya, Kamis (5/5/2016).
Dalam kampanyenya, Trump memang menggunakan beberapa lagu Stones, seperti "You Can't Always Get What You Want" dan "Start Me Up".
Sebelum Mick Jagger dan kawan-kawan memperingatkan kubu Trump, sejumlah musisi lain juga marah karena Trump menggunakan lagu-lagu mereka dalam kampanye.
Bulan lalu, musisi Everlast menuntut tim kampanye Trump berhenti menggunakan "Jump Around" , lagu yang dibawakannya bersama band lamanya, House of Pain.
Neil Young, R.E.M, dan Adele juga pernah memberi peringatan serupa kepada Donald Trump.
Dalam persaingan menjadi calon presiden yang akan diusung Partai Republik, Donald Trump menjadi sosok yang tidak tertandingi.
Ia mendominasi perolehan suara dalam pemilihan pendahuluan. Satu per satu pesaingnya tumbang. Yang terakhir, Ted Cruz dan John Kasich menyatakan mundur dari persaingan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.