JAKARTA, KOMPAS.com — Penyanyi dangdut Saipul Jamil (35) mengaku sempat merasakan berada di titik jenuh pada masa-masa awal ia menjadi tahanan Polsek Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Bahkan, pernah timbul pikiran untuk mengakhiri hidupnya. "Pernah kepikiran itu (bunuh diri) pas di polsek. Minggu-minggu pertamalah. Berat banget. Pokoknya pengin menghabiskan aja, gimana caranya," ujarnya di ruang sidang Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara saat menanti persidangannya dimulai, Senin (16/5/2016).
Ia merasa tak kuat mental dan tak tahan harus menetap di sel tahanan kecil. Ia merasa tak bisa bebas beraktivitas.
Bukan hanya itu, kebersihan sel, juga kamar mandinya, menurut Saipul, kurang terjaga. "Bocor lagi. Sampai saya mau nyumbang ember sama gayung. Itu waktu di polsek," kenang pria yang akrab disapa Ipul itu.
"Buat saya, polsek sungguh kejam. Saya nge-down. Saya hidup di ruangan 3 x 4, enggak bisa ke mana-mana. Duh, enggak enak deh," lanjut dia.
"Kami kan manusia. Hewan aja kandangnya bersih. Harus layak. Bukannya dibikin enak, minimal dibikin nyaman," tambah Saipul.
Namun, akhirnya, Saipul mengaku bisa melewati masa-masa itu. "Akhirnya, saya mencoba menghibur diri. Akhirnya, saya mencoba untuk nyaman. Ikhlas. Saya ikhlas. Saya hanya bisa nyanyi, mengaji. Selama sebulan 15 hari, Haji Saipul Jamil dikerangkeng," katanya.
Sebagai informasi, hari ini Saipul menjalani sidang lanjutan kasus dugaan pencabulan anak di PN Jakarta Utara dengan agenda putusan sela.
Sebelumnya, Saipul ditangkap di rumahnya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Kamis, 18 Februari 2016, atas laporan dugaan pencabulan terhadap DS (17).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.