"Teenage Mutant Ninja Turtles: Out of the Shadows": Misi Penyelamatan Bumi

JAKARTA, KOMPAS.com -- Film Teenage Mutant Ninja Turtles: Out of the Shadows kembali hadir dan sempat menduduki urutan teratas dengan jumlah penonton terbanyak pada pekan lalu.

Bagi penggemar kartun kura-kura ninja, film ini sekaligus menjadi pengobat rindu pada tingkah polah jahil para penyelamat kota New York ini.

Mereka hadir, hijau, dan menyelamatkan kota dari kegelapan.

Tokoh yang dihadirkan dalam film Teenage Mutant Ninja Turtles: Out of the Shadows yang saat ini masih diputar di bioskop pun serupa dengan yang dijumpai di komik atau tontonan serial di televisi.

Di film ini, anggota kura-kura ninja tampak gagah berotot dengan ukuran tubuh dua kali manusia. Mereka juga gemar mengucapkan kalimat khas kura-kura ninja ketika sedang senang: cowabunga!

Kura-kura ninja tetap tinggal di gorong-gorong bawah tanah.

Mereka berumah di "sarang" yang nyaman dan mengisi waktu dengan berlatih bela diri setiap hari.

Dari layar komputer atau televisi, mereka memantau kehidupan kota dan siap sedia keluar dari gorong-gorong untuk membantu warga kota New York.

Sesekali, mereka iseng berjalan-jalan dengan tetap berusaha tidak terlihat.

Para remaja kura-kura yang bertingkah laku dan berbicara selayaknya manusia ini menjalani hari-hari dalam asuhan Master Splinter, guru berwujud tikus tanah yang digambarkan sangat bijaksana.

Baiklah kita kembali berkenalan dengan anggota kura-kura ninja dengan segala keunikan karakternya.

Yang tertua sekaligus pemimpin kura-kura ninja adalah Leonardo (Pete Ploszek) yang disapa dengan julukan Leo.

Dengan senjata dua bilah pedang katana, Leo terkenal berani dan berwibawa.

Adik-adiknya adalah Michelangelo (Noel Fisher), Donatello (Jeremy Howard), dan Raphael (Alan Ritchson).

Mikey dengan senjata nunchaku-serupa dua stik yang disatukan-menjadi penyemarak suasana karena paling suka bercanda dan mudah dikenali dari obsesinya pada piza.

Donnie yang terpintar mampu menyelesaikan beragam masalah, sedangkan Raph yang terkuat tetapi emosional dan susah diatur.

Pada film kali ini pun Raph kembali berselisih dengan Leo.

Apalagi ketika Leo meminta Donnie untuk merahasiakan temuan lendir merah yang diperkirakan sanggup membuat para kura-kura berubah wujud menjadi manusia.

Musuh bebuyutan
Meskipun asal-usul kura-kura ninja tak kembali diungkap dalam film ini, dari film sebelumnya, Teenage Mutant Ninja Turtles (2014), kita bisa tahu bahwa kura-kura ninja terwujud dari empat kura-kura imut yang terkena radiasi.

Shredder, musuh bebuyutan yang juga hadir di Teenage Mutant Ninja Turtles ( 2014) kembali dihadirkan di film Teenage Mutant Ninja Turtles: Out of the Shadows.

Piawai bela diri tangan kosong sebagai ninja Jepang, Shredder berperawakan seram dengan wajah datar tanpa emosi.

Pada awal film, Shredder kembali menebar ketakutan ketika ia dengan mudah melarikan diri dari kawalan ketat polisi yang akan membawanya ke penjara seumur hidup.

Berbeda dengan versi kartunnya yang menampilkan Casey Jones (Stephen Amell) sebagai pemuda dari keluarga broken home, kali ini Casey hadir sebagai polisi muda ganteng.

Casey juga tidak hadir sebagai murid bela diri April (Megan Fox).

Namun, mereka kembali dipertemukan dalam film ini sebagai sahabat dari para kura-kura. Berkoalisi dengan manusia, kura-kura ninja kembali memegang kunci bagi penyelamatan bumi.

Kejutan-kejutan kecil yang berbeda dengan versi komik yang dihadirkan di film Teenage Mutant Ninja Turtles: Out of the Shadows sekaligus membawa kesegaran baru.

Berawal dari komik berseri karya Kevin Eastman yang terbit tahun 1984, kura-kura ninja lantas menjadi idola anak-anak dan remaja.

Penonton di Indonesia pun kembali diingatkan kisah masa kecil ketika serial kartun kura-kura ninja diputar di televisi. Mereka bersaudara dan punya misi penyelamatan bumi. (Mawar Kusuma)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 19 Juni 2016, di halaman 26 dengan judul "Misi Penyelamatan Bumi".