Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandji Pragiwaksono dan Refleksi Seorang Komika

Kompas.com - 10/08/2016, 07:00 WIB
Kontributor Sains, Yulianus Febriarko

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Komika, aktor, sekaligus penyanyi rap Pandji Pragiwaksono kini tengah disibukkan oleh tur dunia stand up comedy "Juru Bicara World Tour" yang digagasnya. Ia dijadwalkan tampil di 24 kota dari lima benua berbeda.

Pandji mengatakan, kegiatan ini merupakan sebuah eskalasi tur dunia serupa yang pernah ia lakukan sebelumnya, yakni "Mesakke Bangsaku World Tour" yang kala itu dihelat di 11 kota dalam empat benua.

Dengan proses panjang dan segala rintangan yang ada saat mengadakan dua tur tersebut, Pandji menarik refleksi sebagai bentuk pendalaman atas kariernya sebagai komika.

Baginya, motivasi untuk melakukan tur dunia untuk stand up comedy adalah keinginan untuk maju.

"Ayah saya bilang begini, 'Jangan pernah merasa sampai karena kalau sampai kamu akan berhenti bergerak. Cita-cita saya besar dan jauh. Satu-satunya cara untuk mencapainya ya berjalan," kata Pandji ketika berbincang dengan Kompas.com pekan lalu sebelum melakoni tur "Juru Bicara World Tour" di Yogyakarta.

"Itu yang memicu saya. Kalau enggak progresif ya enggak akan sampai. Rasanya itu saja yang bikin saya benar-benar ingin mewujudkan ini. Moga-moga bisa jadi inspirasi bagi orang lain juga," sambungnya dengan harapan.

Pandji mengatakan, apa yang dicapainya sebagai seorang komika tak lepas dari kejujuran. Ia berefleksi bahwa kejujuran dalam berkarya adalah sesuatu yang krusial dan menjadi pegangan selama berkarya di dunia stand up comedy.

"Kejujuran menjadi aset terbaik saya dalam berkarier. Hal itu pula yang ingin saya sampaikan ke semua orang. Itu adalah hal yang krusial. Kalau dilihat, beberapa karier sukses dari banyak orang juga dilandasi hal itu," ujarnya.

"Seenggaknya jujur dengan apa yang diyakini saat ini," imbuh Pandji singkat.

Pandji meyakini hal itu dengan alasan bahwa kemampuan seseorang ketika berkarya bisa diasah seiring waktu berjalan. Tetapi, kejujuran dalam berkarya sering dilupakan banyak orang.

"Hal-hal teknis selalu bias dipernaiki dan kita selalu merasa itu masih kurang aja. Skill bisa diasah tapi orang yang selalu lupa bahwa ketika dia berkarya itu jujur apa enggak. Kejujuran dalam berkarya bagi saya krusial," terang Pandji.

Peluang

Capaian Pandji sebagai seorang komika bisa dibilang cemerlang. Dua tur dunia menjadi buktinya. Bahkan, sebelumnya belum ada tur dunia yang digagas untuk sebuah pertunjukan stand up comedy. Pandji pun merangkum apa yang telah dicapainya sebagai komika itu dengan satu kata yaitu peluang.

Baginya, dunia stand up comedy adalah sebuah peluang bagi siapa yaja untuk mengubah dirinya serta mampu memberi dampak positif kepada khalayak luas dengan berbagai macam materi.

"Stand up comedy itu peluang. Peluang untuk mengubah nasib komika itu sendiri, mengubah hidupnya, peluang untuk memiliki karier, dan peluang untuk memperbaiki Indonesia," kata dia.

Berasarkan pengamatannya di Indonesia sejak 2011 lalu, Pandji mengungkapkan bahwa stand up comedy mampu memberikan sebuah kebiasaan baru bagi orang Indonesia.

"Stand up comedy bisa membiasakan orang Indonesia bebas berpendapat dengan bertanggung jawab. Gila-gilaan emang peluangnya. Kalau dibayangin sekarang banyak film yang ada stand up comedian-nya, iklan pakai stand up comedy. Itu kan sesuatu yang hebat,” ujar Pandji.

"Luar biasa."

Perspektif Baru

Tak hanya merefleksikan kariernya sebagai komika, Pandji juga mengungkapkan harapannya bagi penonton penampilannya dalam tur dunia "Juru Bicara". Sebuah perspektif baru atau sebuah pandangan baru mengenai Indonesia diharapkannya bisa ada dalam diri setiap penonton.

"Harapannya, orang yang nonton punya perspektif baru kepada Indonesianya dia. Saya percaya wawasan kita membentuk keputusan kita dan keputusan kita membentuk lingkungan kita. Semakin baik wawasan kita, semakin baik pula keputusan yang kita ambil. Harapannya, saya jadi penyedia wawawsan baru itu, jadi ada dampaknya," ucap Pandji.

Hal tersebut diungkapkannya karena premis yang ia sampaikan dalam "Juru Bicara World Tour" adalah materi yang mengangkat banyak topik dan isu menarik yang terjadi di Indonesia.

"Kayaknya banyak hal itu enggak lucu kalau disebut karena termasuk topik yang berat. Saya berusaha keras selama enam bulan menulis materi untuk membuat apa yang saya bicarakan itu nantinya lucu," ujarnya.

"Yang paling penting adalah topik-topik itu bagi kita penting untuk diketahui, disadari kalau ada masalah di dalamnya, dan penting untuk diperbaiki ke depannya," tuntas Pandji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com