Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kikan Namara, Semangat Kemerdekaan dan Album Baru

Kompas.com - 19/08/2016, 07:07 WIB
Anne Anggraeni Fathana

Penulis


KOMPAS.com
– Seni, menurut penyanyi Kikan Namara (39), merupakan salah satu cara paling efektif untuk menyampaikan semangat kemerdekaan pada masyarakat. Jenisnya tidak tertutup pada seni musik saja, tetapi juga seni tari, seni peran, hingga lewat lukisan.

"Zaman dulu aja kalau mau menyebarkan agama dengan lebih lancar itu lewat bantuan seni tradisional. Seni itu bisa menggugah orang untuk lebih mencintai bangsanya dan punya etos kerja lebih baik," ujarnya yang ditemui Kompas.com dalam acara "Potret Perjuangan - Sinergi Membangun Negeri" di gedung The Energy, Sudirman, Jakarta, pada (18/8/2016).

Pelantun lagu "Bendera" itu melanjutkan, kemerdekaan seharusnya tak hanya diingat atau sekadar seremonial saja. Di luar 17 Agustus, masyarakat sebaiknya tetap merayakan dengan terus bekerja keras sekaligus terus semangat melakukan tindakan yang berguna bagi orang lain.

"Kalau memang berani buat statement 'saya cinta bangsa ini', mulailah melakukan sesuatu. Bisa dari hal simpel, misalnya tidak buang sampah sembarangan. Sepele tapi efeknya besar banget," ujar Kikan berpesan.

Menurut dia, arti kemerdekaan hari ini sudah tidak bisa disamakan dengan 71 tahun yang lalu. Sekarang, Indonesia justru masih terjajah dengan berbagai stigma dan kondisi tertentu.

"Pertanyaannya sekarang, memang benar kita sudah betul-betul merdeka?" katanya.

Kikan berpendapat bahwa ada dua hal penting yang selalu menjadi perhatiannya sekarang. Bidang itu adalah hukum dan pendidikan.

Dok. Kompas.com/Anne Anggraeni Fathana Niatan untuk berbagi semangat nasionalisme dan ajakan untuk mengisi kemerdekaan terselip sebagai pesan dalam acara ini.

"Banyak hal yang dapat diperbaiki bila penegakkan hukum di Indonesia dijalani dengan baik dan benar. Kalau semuanya masih bisa dibeli, sampai kapan pun enggak akan ada ujungnya," kata Kikan.

Soal pendidikan, ia melanjutkan, perlu pengajaran yang lebih dari sekadar pendidikan formal di Indonesia. Terlebih lagi, lingkungan keluarga adalah pagar nomor satu pembentuk pribadi seorang anak dan seharusnya lebih diperhatikan.

Album baru

Sejak lepas dari band Cokelat, Kikan tak melepaskan diri dari dunia musik Indonesia. Ia sempat membantu band Kotak dalam proyek Kikan X Kotak karena Tantri, sang vokalis, sedang hamil tua.

"Sekarang baru selesai karena Tantri sudah nyanyi lagi. Aku sih masih jadi penyanyi solo dan punya band pengiring sendiri," kata Kikan.

Dalam waktu dekat ini, ia berencana meluncurkan album perdana bertema cinta. Kikan berniat untuk menyuguhkan sesuatu yang berbeda dari karya-karya sebelumnya.

"Enggak tahu ya, orang memang berharapnya aku masih yang seperti Cokelat atau justru keluar dari zona itu. Yang jelas aku sih akan coba untuk berbeda, tapi karakter aku masih ada di situ," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau