Saat itu, Scamander menimbulkan keributan dan menarik perhatian Porpentina "Tina" Goldstein (Katherine Waterston), salah satu auror di MACUSA (Dewan Sihir AS).
Dari sinilah petualangan dimulai. Scamander, seorang magizoologis yang kikuk, berusaha mengumpulkan kembali hewan-hewan gaib yang lepas.
Kowalski, yang seharusnya diberi mantra Obliviate untuk menghilangkan ingatannya akan dunia sihir, justru membantu Scamander.
Goldstein pun akhirnya turut membantu bersama adiknya Queenie (Alison Sudol), seorang Legilimens atau pembaca pikiran.
Mereka berhadapan dengan auror Percival Graves (Colin Farrell) yang punya agenda tersembunyi.
Di depan mereka menghadang Direktur MACUSA, Seraphina Picquery (Carmen Ejogo), yang tidak ingin dunia sihir tersingkap keberadaannya karena bisa berarti perang antara penyihir dan manusia.
Scamander juga harus berhadapan dengan kekuatan jahat berupa Obscurus yang menimbulkan kekacauan di dunia manusia.
Kejutan yang segar
Meskipun kisah Fantastic Beasts and Where to Find Them tidak berkaitan sama sekali dengan Harry Potter, nuansanya masih terasa karena beberapa istilah atau situasi dalam cerita Harry Potter mengemuka.
Misalnya, Scamander bersekolah di Hogwarts, salah satu gurunya juga Albus Dumbledore, lalu muncul nama Leta Lestrange, yang mengingatkan pada tokoh Bellatrix Lestrange.
Beberapa mantra yang terucap pun sama, seperti Alohomora, Petrificus Totallus, dan Obliviate.
Meski demikian, cerita Fantastic Beasts and Where to Find Them juga terasa berdiri sendiri.
Jalinan alurnya menarik dan penuh kejutan sehingga terasa segar. Walau ada Harry Potter di alam bawah sadar kita, film ini menyuguhkan petualangan yang benar-benar baru.
Efek visual terlihat menakjubkan pada bentuk hewan-hewan gaib yang dibawa Scamander.
Selain Niffler yang nakal dan tertarik pada segala benda gemerlap, ada Erumpent berbentuk badak raksasa, Demiguise yang berbulu abu-abu mirip monyet tetapi berwajah seperti burung hantu, Occamy semacam ular warna biru keunguan dengan paruh burung dan bisa membesar atau mengecil sesuai ukuran ruangan, serta Frank si Thunderbird yang berupa elang raksasa dengan dua bentangan sayap.
Yates menyuguhkan adegan pertarungan sihir antara Scamander dan Graves dengan kilatan-kilatan cahaya dari tongkat sihir yang menyilaukan.