KOMPAS.com - Jutaan penonton televisi akan menyaksikan ajang penghargaan perfilman Golden Globe Awards 2017 yang digelar di Los Angeles pada Minggu (8/1/2017) malam atau Senin (9/1/2017) waktu Indonesia.
Malam puncak Golden Globe merupakan salah satu acara paling besar dan wah bagi insan film Hollywood.
Golden Globe juga sering dianggap sebagai langkah pemanasan insan film menuju ajang penghargaan film paling bergengsi, Academy Awards atau yang biasa dikenal dengan Oscar.
Siapa sebenarnya yang menentukan pemenang Golden Globe.
Para juri Golden Globe merupakan anggota Hollywood Foreign Press Association (HFPA), sebuah organisasi nirlaba yang menaungi jurnalis dan fotografer peliput industri hiburan AS untuk media asing.
Para juri berasal dari berbagai kalangan. Tahun ini ada yang aktor yang mantan binaragawan. Ada juga mantan Miss Universe asal Afrika Selatan, serta mantan insinyur dari Mesir.
HFPA dibentuk oleh beberapa jurnalis pada 1943. Tujuan mereka adalah mendapatkan akses lebih besar ke industri hiburan.
Bertahun-tahun kemudian, kelompok kecil itu berkembang dan menjadi institusi yang kuat.
Awalnya HFPA yang kemudian menggelar Golden Globe Awards dipandang sebelah mata oleh industri film Hollywood.
"Dulu (Golden Globe) dianggap sepele di Hollywood," kata Howard Suber, anggota HFPA yang sudah 51 tahun menjadi dosen film di University of California, Los Angeles (UCLA).
"Golden Globe mulai diakui ketika penyelanggaraannya di televisi mendapat rating bagus dan setiap manajer, publisis, produser, dan bos studio film melihatnya sebagai satu cara untuk mempromosikan produk (artis dan film)," lanjut Huber.
Ia mengakui sampai saat ini pun masih ada yang meremehkan Golden Globe. Meskipun demikian ajang ini diperlakukan secara serius karena disiarkan televisi.
Anggota
Menjadi anggota HFPA bukan hal mudah. Jurnalis asing yang ingin bergabung harus mendapat sponsor dari dua anggota.
Permohonannya bisa ditolak jika salah seorang anggota memvetonya.