Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putri Michael Jackson Yakin Ayahnya Tewas Dibunuh

Kompas.com - 26/01/2017, 20:03 WIB

LOS ANGELES, KOMPAS.com -- Putri Michael Jackson, Paris-Michael Katherine Jackson (18), mengatakan bahwa ia yakin ayahnya dibunuh, walau keterangan resmi menyebut bahwa ayahnya tewas karena mengonsumsi obat bius berlebihan.

Dalam wawancara panjang pertamanya, Paris mengatakan kepada majalah Rolling Stone bahwa kematian ayahnya pada 2009 "diatur".

Mega bintang tersebut meninggal karena penggunaan obat bius berlebihan dan dokter pribadinya, Conrad Murray, belakangan diputuskan bersalah karena menyebabkan kematian dengan tidak disengaja.

Namun, Paris yakin ada sesuatu di balik kejadian itu.

"Dia akan memberi petunjuk tentang orang-orang yang ingin mengejarnya."

"Pada satu saat, dia sempat mengatakan, 'Mereka akan membunuh saya pada suatu hari'."

Ketika Brian Hiatt--yang mewawancara--mengajukan pertanyaan apakah menurut dia ayahnya dibunuh, Paris menjawab, "Benar sekali."

"Itu jelas. Semua mengarah ke sana. Terdengar seperti teori konspirasi total... tetapi semua penggemar sejati dan semua keluarga mengetahuinya. Itu diatur."

Paris menambahkan bahwa "banyak orang" ingin ayahnya meninggal dan dia sedang "bermain catur" untuk membawa mereka ke pengadilan.

Putri satu-satunya Jackson itu tidak menyebut khusus orang-orang yang dia maksud, juga tak merujuk ke dokter Conrad Murray dalam tuduhannya.

Protes pemeran ayahnya
Beberapa waktu lalu, Paris menjadi berita karena mengeluhkan drama seri di stasiun televisi Sky Arts, yang menampilkan ayahnya dengan pemeran kulit putih, Joseph Fiennes.

Lewat Twitter dia mengatakan, "Amat tersinggung," dengan drama seri itu dan episodenya membuat dia, "Ingin muntah." Sky kemudian menghentikan penayangan drama seri tersebut.

Paris berusia 11 tahun ketika Michael Jackson meninggal pada 25 Juni 2009. Ia masih mengenakan gelang Afrika yang diambil pengasuhnya dari tubuh ayahnya pada hari kematian itu.

"Bau gelang itu seperti dia," kata remaja yang juga secara terbuka mengungkapkan kepada Rolling Stone tentang depresi dan upaya bunuh dirinya pada 2013.

Setelah sempat dirawat di rumah sakit, Paris kini sadar dan mengisap rokok mentol dengan berupaya menapak karier di dunia modeling serta dunia peran.

Setelah wawancaranya diterbitkan oleh Rolling Stone pada Selasa (24/01), lewat media sosial dia meminta agar tidak diganggu media lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau