JAKARTA, KOMPAS.com -- Setelah menggemparkan dunia musik dengan album pertamanya, My Favorite Things, pianis muda Joey Alexander (13) kembali mengguncang dengan merilis album keduanya, Countdown.
Album yang dirilis pada September 2016 ini lagi-lagi masuk dalam daftar nominasi Grammy Awards ke-59 sebagai Best Improvised Jazz Solo, bersaing dengan musisi-musisi besar dunia, seperti Ravi Coltrane, Fred Hersch, Brad Mehldau, dan John Scofield.
Sebelumnya, album My Favorite Things juga dinominasikan untuk Best Jazz Instrumental Album dan Best Improvised Jazz Solo untuk penampilannya di lagu milik John Coltrane, "Giant Steps".
Meski belum berhasil memboyong Grammy, ini menjadikan Joey sebagai musisi jazz termuda yang pernah dinominasikan dalam Grammy.
Namanya pun segera meroket, dunia membicarakan dan mengagumi kegeniusannya.
Di album terbarunya, Countdown, yang dirilis bersama Motema Music, Joey bersama bandnya yang terdiri dari Larry Grenadier (bas), Ulysses Owens Jr (drum), dan Dan Chemielinski (kontrabas) menyuguhkan sembilan lagu.
Tiga di antaranya merupakan gubahan Joey, yaitu "City Lights", "Sunday Waltz", dan "Soul Dreamer".
Sementara lainnya, "Countdown", "Smile", "Maiden Voyage" (feat Chris Potter), "Criss Cross", "Chelsea Bridge", dan "For Wee Folks", adalah lagu-lagu milik para dedengkot jazz dunia.
Di album ini, Joey tak sekadar menunjukkan kepiawaiannya dalam meracik ulang atau mengimprovisasi lagu-lagu milik para dedengkot musik jazz, seperti John Coltrane ("Countdown"), Herbie Hancock ("Maiden Voyage"), dan Thelonious Monk ("Criss Cross").
Joey juga tak ragu menggandeng musisi-musisi besar, seperti pemain bas Larry Grenadier yang biasa bermain bersama Pet Metheny dan Brad Mehldau serta pemain saksofon Chris Potter yang biasa berkolaborasi dengan Dave Douglas dan Dave Holland.
Ini tentu menunjukkan betapa tak main-mainnya Joey melakoni kariernya di dunia musik, khususnya jazz.
Dengan keseriusannya itu, Countdown menjadi bukti kepiawaian dan makin matangnya Joey dalam bermusik.
Album ini juga sekaligus menunjukkan begitu luasnya cita rasa bermusik Joey.
Simaklah bagaimana kadang dia menyuguhkan teknik tinggi dengan tempo cepat, namun kadang dia juga menyajikan permainan piano dengan tempo perlahan yang membuai rasa, seperti pada lagu "Smile".
Simak pula "Countdown" yang menjadi begitu amat berbeda di tangan Joey.