Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Batman main Gitar

Kompas.com - 12/02/2017, 19:16 WIB

Oleh: MOHAMMAD HILMI FAIQ

JAKARTA, KOMPAS - Film The Lego Batman Movie sangat menghibur. Penuh aksi sejak awal hingga akhir. Di dalamnya juga sarat kesedihan sekaligus kelucuan yang seolah beriringan. Penonton disuguhi Batman bermain gitar.

Penggemar komik DC Comics tentu saja paham latar belakang Bruce Wayne yang kemudian bertransformasi menjadi Batman. Seorang bocah yang ditinggal mati kedua orangtuanya saat masih belia.

Dia lalu tumbuh menjadi sosok penuh dendam yang mencoba dia proyeksikan menjadi semangat untuk membasmi kejahatan dibantu asisten setianya, Alfred Pennyworth. Ini saluran dia membalas dendam karena kedua orangtuanya tewas dirampok.

Tak banyak yang tahu bagaimana Batman mengisi hari-harinya. Yang banyak menonjol adalah dia latihan fisik dan sibuk mengutak-atik peralatan sekaligus senjatanya yang bergudang-gudang itu.

Dalam The Lego Batman Movie, sutradara Chris McKay mengungkap sisi lain. Apakah Batman pernah merasa kesepian? Bagaimana dia mengisi kesepiannya.

Batman yang berusaha tampil sebagai sosok yang superpercaya diri itu ternyata sangat kesepian, tetapi enggan mengakuinya. Ini digambarkan dengan apik saat Batman larut dalam perasaan begitu dalam ketika menatap foto keluarga.

Ada rasa rindu di sana. Rindu untuk berkumpul dengan anggota keluarga. Tiba-tiba Alfred muncul dan spontan Batman, yang kaget, menendangnya.

Alfred mengingatkan, ada ketakutan besar dalam diri Batman. Batman membantahnya. "Kamu takut untuk kembali berkeluarga," kata Alfred yang seolah diiyakan Batman.

Dalam dadanya, Batman mengakui itu. Setidaknya dia kemudian merespons perasaannya terhadap lawan jenis. Dia menaksir Barbara Gordon, polisi yang kelak menjadi Batgirl, partner Batman membasmi kejahatan.

Kesediaan Batman membuka hati itu pulalah yang memudahkan Alfred meyakinkan dia untuk menerima Dick Grayson sebagai anak angkat.

Dick memiliki latar belakang yang mirip dengan Batman. Dia yatim piatu. Setelah berkenalan dan merasa cocok, Dick kelak dididik menjadi Robin, pria bertopeng yang membantu Batman membasmi kejahatan.

Di sisi lain, Batman krisis pengakuan. Dia ingin dianggap sebagai pahlawan paling berjasa terhadap keamanan Gotham City. Makanya dia gusar ketika Barbara selaku Kepala Polisi Gotham City mewacanakan agar warga tidak bergantung pada Batman.

Alasannya, bertahun-tahun Batman hadir, tetapi kejahatan tidak pernah habis. Penjahat-penjahat besar, seperti Bane, Poison Ivy, Two Face, dan Joker, masih berkeliaran.

Krisis itu juga dialami Joker. Sebagai penjahat besar, rupanya dia sangat perasa. Baginya, semua kejahatannya sia-sia jika Batman belum mengakuinya sebagai musuh terbesar.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau