Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"The Invitation": Undangan Menuju Kematian

Kompas.com - 26/03/2017, 15:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Film The Invitation bisa menjadi pilihan bagi pecinta drama horor.

Namun, bagi penggemar film aksi yang biasanya identik dengan adegan serba cepat, film ini dijamin bakal membuat bosan karena alur ceritanya super lambat.

Film yang berjaya di ajang festival dengan meraih tiga penghargaan dan 15 nominasi ini berhasil membangun ketegangan dengan cara yang sangat perlahan.

Keberhasilan menampilkan kengerian bunuh diri massal dengan alur cerita yang sulit ditebak membuat film ini menyabet penghargaan International Critics Award di Neuchâtel International Fantastic Film Festival 2015, Official Fantàstic Competition di Sitges-Catalonian International Film Festival 2015, dan Jury Prize, Strasbourg European Fantastic Film Festival 2015.

Sama seperti alurnya yang pelan, kematian yang disuguhkan sebagai bagian paling penting dalam genre film drama horor ini pun juga dihadirkan dalam proses pelan dan menyakitkan.

Berawal dari film yang seolah murni drama, puncak ketegangan sesungguhnya baru dimulai pada 20 menit sebelum film berakhir. Puncak kisah digambarkan penuh darah.

Disutradarai Karyn Kusama dan ditulis oleh Phil Hay serta Matt Manfredi, film The Invitation pertama kali ditayangkan dua tahun lalu, pada Maret 2015 di SXSW Film Festival.

Film ini kemudian dirilis secara terbatas pada April 2016 dan baru diputar di bioskop di Indonesia pada Maret tahun ini.

Rangkaian kejanggalan
Semua berawal dari selembar undangan dari Eden (Tammy Blanchard).

Perempuan cantik yang sempat depresi dan pernah mencoba bunuh diri akibat kematian anak semata wayangnya ini sempat menghilang selama dua tahun.

Setelah merasa menemukan kedamaian dari "pelarian" yang disebutnya sebagai liburan selama dua tahun di Meksiko, Eden kembali bersama suami barunya, David (Michiel Huisman).

Seolah ingin kembali terhubung dengan orang-orang terdekat di masa lampaunya, Eden mengundang mereka hadir pada acara makan malam bersama di rumah yang sarat nostalgia di Hollywood Hills.

Undangan itu pula yang diterima oleh mantan suami Eden, Will (Logan Marshall-Green), yang kemudian hadir bersama pasangan barunya, Kira (Emayatzy Corinealdi).

Film dibuka dengan adegan ketika mobil yang sedang ditumpangi Will dan Kira menabrak binatang di jalan raya. Will kemudian mengakhiri hidup binatang malang itu untuk melepaskannya dari penderitaan.

Dengan bercak darah binatang yang masih tepercik di wajahnya, Will menghadiri undangan makan malam dari mantan istrinya. Ingatannya segera melayang ke masa lalu begitu memasuki gerbang rumah.

Tak hanya mereka berdua, ada enam orang lain yang juga diundang hadir untuk makan malam di rumah yang dulunya pernah ditinggali oleh Eden, Will, dan almarhum anak mereka.

Benar saja bayangan seorang anak kecil laki-laki yang sedang belajar mewarnai segera menghantui Will.

Kilas balik ke masa lalu, membawa ingatan Will ke masa suram ketika anaknya meninggal tepat di hari ulang tahunnya.

Ingatan lain mengantar Will ke adegan ketika Eden mengiris tangannya untuk bunuh diri. Pada saat menjalani konseling akibat kematian anaknya itulah, Eden akhirnya bertemu suami barunya.

Ruang isolasi
Suasana yang awalnya menggembirakan mulai terasa aneh dengan kehadiran dua tamu lain, Sadie (Lindsay Burdge) dan Pruitt (John Carroll Lynch), yang diperkenalkan sebagai sahabat baru Eden.

Kondisi seluruh jendela rumah yang berteralis besi hingga pintu yang selalu digembok semakin membangun kecurigaan yang besar terutama dalam diri Will.

Sialnya lagi, tak ada sinyal telepon yang mampu menjangkau ruangan tersebut sehingga mereka seolah terisolasi dari dunia luar. Beberapa kali, Will mencoba menggunakan telepon selulernya, tetapi tanpa hasil.

Di antara agenda makan malam, tuan rumah lalu menayangkan video yang terasa tak wajar.

Dalam video liburan di Meksiko itu, seorang pria berpidato mengisahkan bahwa otak manusia punya kemampuan menyembuhkan trauma.

Dalam video itu pula dipertontonkan seorang perempuan yang sedang meregang nyawa akibat penyakit kanker.

Sejak mempertontonkan video itulah, baik Eden, David, Sadie, dan Pruitt seolah mempromosikan tentang komunitas spiritual: "the invitation".

Sebuah komunitas untuk menghilangkan trauma rasa sakit akibat kematian orang terkasih. Undangan untuk menghilangkan rasa sakit atau justru menambah rasa sakit? (MAWAR KUSUMA)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 26 Maret 2017, di halaman 28 dengan judul "Undangan Menuju Kematian".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com