Sedang Disiapkan, Film Cinta Segi Tiga Berlatar Budaya Bugis-Makassar

MAKASSAR, KOMPAS.com -- Sesudah, sebut saja, Uang Panai, Silariang, dan Athirah, akan diproduksi film lain berlatar budaya lokal dari Sulawesi Selatan, yaitu Cenning Rara.

Baca juga: Film Athirah Sabet 6 Piala Citra di Festival Film Indonesia 2016

Selain itu, baca pula: Cerita di Balik Layar Kesuksesan Film Uang Panai

Baca ini juga: Nurfadillah Naifa Gembira Film Silariang Tembus 163 Ribu Penonton

Diungkapkan oleh pihak pembuatnya, film tersebut merupakan pengganti dari film Siri' Na Pacce, yang tidak jadi dibikin karena ada masalah dalam tim produksinya dan kontrak kerja sama pihak-pihak terkait dibatalkan.

Selanjutnya, disiapkanlah Cenning Rara. Antara lain, di Makassar akan diadakan seleksi ulang terhadap mereka yang batal main dalam Siri' Na Pacce.

"Seiring dengan perubahan judul (dari Siri' Na Pacce ke Cenning Rara) dan genre cerita, PT Yuzal Production (rumah produksi untuk Cenning Rara) akan memanggil ulang para peserta casting yang lalu di judul film Siri' Na Pacce, agar melakukan casting ulang untuk karakter yang dibutuhkan dalam film Cenning Rara," terang Juli Putri Nia dari pihak pembuat film itu dalam jumpa pers di Makassar, Sulawesi Selatan, pada Jumat lalu (31/3/2017).

Yusna A Barata, produser eksekutif film tersebut, mengatakan bahwa Cenning Rara merupakan mantra pemikat lawan jenis dalam budaya Bugis-Makassar.

Cenning Rara, yang bergenre drama romantik, akan berkisah tentang cinta segi tiga antara Kayla, Haydar, dan Rafa, serta menyampaikan pesan tentang arti kecantikan lahir dan batin.

Kayla, mahasiswi kedokteran, bertemu dengan Rafa dalam sebuah pesta adat Bugis-Makassar di Jakarta. Mereka saling terpikat, padahal Kayla sudah memiliki kekasih, dokter muda Haydar.

Shooting film yang disutradarai oleh Eddy Lukman dan ceritanya ditulis oleh Krisna Pabicara itu dijadwalkan akan dilakukan dalam 17 hari di Makassar, Bulukumba, Toraja, dan Jakarta.

Film tersebut akan diputar di gedung-gedung bioskop dalam masa liburan 2017.