Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Moon Cake Story", Memecahkan Jarak-jarak

Kompas.com - 02/04/2017, 19:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Toleransi tanpa komitmen sosial hanya akan menjadi jargon, tak akan pernah bekerja sebagai bagian dari pemecahan masalah.

Moon Cake Story memaparkan wujud toleransi dalam hubungan manusia yang saling menghidupi, tanpa batas suku, agama dan strata sosial.

Tema serius yang disajikan dalam balutan humor dan musik yang gembira menggambarkan keindahan hubungan antarmanusia.

Ini adalah drama tentang David (diperankan Morgan Oey) dan Asih (diperankan Bunga Citra Lestari) di belantara metropolitan Jakarta.

Kedua orang dengan latar belakang berbeda dan bertolak belakang itu dipertemukan pada sebuah pagi dalam ironi Jakarta bernama 3 in 1.

David, seorang pengusaha muda sukses dari etnis Tionghoa yang telah ditinggal mati istrinya, berjumpa dengan Asih, janda beranak satu, seorang joki 3 in 1.

Perjumpaan singkat keduanya di dalam mobil sang pengusaha menjadi titik awal Moon Cake Story (Kisah Kue Bulan) yang digarap sutradara Garin Nugroho.

Dari pertemuan singkat, hubungan antara David dan Asih terjalin dengan cepat. David, yang memiliki masa lalu yang keras, rupanya melihat sosok sang ibu yang penuh daya juang pada diri Asih.

Janda beranak satu yang tinggal di salah satu permukiman kumuh di Jakarta itu melakoni hidupnya yang keras demi menghidupi anak dan adik perempuan semata wayangnya.

Jika tak menjadi joki 3 in 1, Asih menjadi buruh cuci. Apa saja yang baik dilakukan Asih untuk menyambung hidup.

Kedatangan David ke permukiman kumuh tempat tinggal Asih mengantar David pada kedatangan-kedatangan selanjutnya.

David seolah menemukan kembali hidupnya di permukiman kumuh itu, bersanding dengan sosok sang ibu pada diri Asih meski dia bukan seorang Tionghoa.

Kenangan yang kuat akan kehidupan pada masa lalunya itu muncul akibat penyakit alzheimer yang diidap David.

Salah satu kecenderungan pengidap alzheimer adalah membawa pengidapnya mengingat masa paling penting dalam hidupnya.

Selain kenangan manis bersama mendiang ibunya, pesan sang ibu yang selalu diingat David adalah jika dia mengambil sesuatu, dia juga harus menanam dalam kehidupan itu.

Dan jika dia tumbuh berekonomi dengan baik, dia harus mampu menjadikan keluarga-keluarga di sekitarnya memiliki meja makan untuk makan dan belajar bersama. Sebuah pesan sederhana, tetapi bermakna kuat.

Tanpa sungkan, David berinteraksi dengan orang-orang di permukiman kumuh yang pernah menjadi hal paling dekat dengannya pada masa lalu itu.

Kompleksitas kehidupan khas permukiman kumuh dimunculkan melalui sejumlah tokoh yang masing-masing bergulat dengan masalahnya yang pelik.

Ada sosok Sekar, Bimo, Jaka si badut, dan babe yang lucu, tetapi selalu menegaskan bahwa setiap orang, betapa pun kecilnya, punya peran penting dalam kehidupan. Begitu pula sosok sopir setia, Pak Tri (Dedy Sutomo), dan kakak, Linda (Dominique Diyose).

Kedatangan demi kedatangan menjadikan keduanya makin dekat. Baik David maupun Asih seolah menemukan bentuk cinta yang bukan fisik, tetapi cinta yang saling menghidupkan.

David menemukan keindahan hidup yang ada pada ibunya, yaitu tentang daya hidup. Sementara Asih menemukan bahwa tak cuma orang miskin, orang kaya pun punya banyak masalah dalam hidup mereka.

Kisah keduanya terus berlanjut manakala David memberikan cetakan kue bulan lengkap dengan resep milik mendiang sang ibu kepada Asih.

Cetakan dan resep kue bulan itulah yang kemudian menjadi jalan pembuka bagi Asih menatap masa depannya.

Kening berkerut
Moon Cake Story tak hanya menyajikan gambar-gambar indah. Meski mengusung tema toleransi, kisahnya disajikan dengan gaya ringan tanpa membuat kening berkerut meski di bagian-bagian awal banyak adegan yang terasa sebagai kebetulan.  

Sepanjang film, banyak adegan yang mendulang tawa, juga adegan-adegan yang menggabungkan unsur-unsur kuat sebuah film. Kamera, akting para pemain, juga pernyataan tokohnya yang sangat penting.

Misalnya adegan ketika David lupa segala-galanya, terutama saat dia ingin mencuci tangannya, tetapi keliru menuju lubang toilet.

Atau adegan ketika Asih membanting gelas karena dipaksa menerima kenyataan hidup yang menyesakkan.

"Film yang bercerita tentang pertemuan dua manusia dengan latar etnis sosial yang berbeda ini sebetulnya lebih menggambarkan hubungan manusia untuk saling menghidupi dan memberi hidup masing-masing, tanpa ada batasan suku, agama, ataupun strata sosial. Pesannya adalah pentingnya komitmen sosial untuk menumbuhkan toleransi," papar Garin.

Toleransi tanpa komitmen sosial, ujar Garin, tidak akan memecahkan masalah, seperti kepincangan keadilan serta jarak antara si kaya dan si miskin. Dengan begitu, toleransi hanya akan menjadi jargon, sekadar kata-kata.

"Toleransi hanya akan menjadi tembok besar karena timbul jarak besar yang tidak dipecahkan," papar Garin.

Tema tentang toleransi ini sengaja diangkat Garin karena dia sadar betul, sebagai pencipta, dirinya berhadapan dengan aktualitas zaman. Dia harus memiliki kemampuan memprediksi, insting kuat terhadap kondisi sosial dan politik yang tengah terjadi.

"Namun, saya juga harus punya partner. Maka, film ini bekerja sama dengan Tahir Foundation yang sudah punya komitmen sosial dalam kerja-kerjanya untuk mengungkap masalah terbesar kita, yaitu komitmen sosial. Sebuah kerja memecahkan jarak-jarak, kepincangan keadilan dengan beragam cara dari setiap warga. Itulah yang kemudian menjadi tema utama Moon Cake Story," tambah Garin.

Selain toleransi, film ini juga memberi pesan bahwa jika kita membangun menara tinggi, jangan pernah merusak hutan sekitarnya.

Kita harus menanam kembali. Sebab, jika kita menumbuhkan menara dengan merusak hutan sekitarnya, hutan sekitarnya akan menjadi padang pasir dan menara itu akan jatuh.

"Ekonomi yang tumbuh tanpa keadilan sosial akan menimbulkan kehancuran baru," ungkap Garin.

Moon cake yang menjadi benang merah sengaja dipilih sebagai bentuk penjelajahan Garin pada kebudayaan etnis Tionghoa.

"Moon cake dalam sejarahnya melambangkan kemampuan untuk survival, kemampuan untuk bekerja sama, dan kemampuan untuk melindungi. Jadi, ada cinta kasih, kebersamaan, dan survival. Maka, saya mengambil tema kue bulan ini yang memang dikenal dalam etnis China," kata Garin.

Di sisi lain, Moon Cake Story juga menjadi upaya Garin untuk mempertemukan dirinya dengan penonton-penonton baru.

Dengan menggandeng nama-nama populer, seperti Morgan Oey dan Bunga Citra Lestari, Garin memiliki kesempatan lebih luas untuk menjangkau penonton-penonton baru. (DWI AS SETIANINGSIH)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 2 April 2017, di halaman 21 dengan judul ""Moon Cake Story", Memecahkan Jarak-jarak".

Baca juga: Morgan Oey Jadi Penderita Alzheimer

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com