Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Helmy Yahya Dipecat, Glenn Fredly Minta Jokowi Turun Tangan Benahi TVRI

Kompas.com - 19/01/2020, 20:42 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi Glenn Fredly turut mengomentari kisruh TVRI.

Kisruh terjadi setelah Dewan Pengawas TVRI memberhentikan Helmy Yahya dari jabatan Direktur Utama TVRI.

Glenn mengatakan, pemberhentian tersebut merupakan kerugian besar bagi TVRI yang tengah berbenah memperbaiki program serta citranya.

Baca juga: Tantowi Yahya Buka Suara atas Pencopotan Adiknya sebagai Dirut TVRI, Katanya...

"TVRI harusnya bisa menjadi TV terbesar di negara ini, karena TVRI bukan milik perorangan. Ibaratnya pemodal utama adalah masyarakat Indonesia sendiri," kata Glenn Fredly seperti dikutip dari akun Instagram @glennfredly309, Minggu (19/1/2020).

Ia meminta Presiden Joko Widodo turun tangan membenahi TVRI.

Selain itu, Glenn berpandangan TVRI sudah berubah lebih baik ketika dikendalikan Helmy Yahya.

Baca juga: Kecewa Helmy Yahya Dicopot, Glenn Fredly: Kerugian Besar bagi TVRI

"Berharap Pak Jokowi bisa melihat dengan jernih polemik panjang dari masalah TVRI (lembaga yang tanggung jawabnya langsung ke Presiden) serta pemberhentian sepihak atas Helmi Yahya yang mempunyai track baik dalam membenahi wajah program TVRI yang sudah terlihat hari ini.," ujar Glenn.

Menurut Glenn, TVRI adalah wajah peradaban bangsa dan negara.

Glenn Fredly mengunggah fotonya bersama Helmy Yahya dengan latar belakang Teluk Ambon.

Baca juga: Pembelaan Helmy Yahya Setelah Diberhentikan sebagai Dirut TVRI

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Saat itu dengan latar Teluk Ambon saya berdiskusi bersama Direktur Utama @tvrinasional pak @helmyyahya untuk persiapan menjelang @kamimusik_id Konferensi Musik Indonesia pertama di kota Ambon 7-9 Maret 2018, saya harus akui dukungan yang besar tanpa basa basi birokrasi diberikan olehnya & TVRI untuk ikut terlibat dalam usaha memajukan ekosistem musik tanah air, sejak awal pak Helmy bahkan turun langsung sekaligus mengarahkan timnya untuk menyukseskan keberlangsungan Konferensi Musik Indonesia pertama ini, TVRI meliput & menyiarkan secara langsung puncak acara Konferensi Musik Indonesia di Ambon thn 2018.. Mendengar pemberhentian sepihak dari Dewan Pengawas atas kinerja Pak Helmy Yahya ini menurut saya merupakan kerugian besar bagi @tvrinasional yang tengah berbenah memperbaiki program serta citranya.. TVRI harusnya bisa menjadi TV terbesar di negara ini, karena TVRI bukan milik perorangan, ibaratnya pemodal utama adalah masyarakat Indonesia sendiri...Berharap pak @jokowi bisa melihat dengan jernih polemik panjang dari masalah TVRI ( lembaga yang tanggung jawabnya langsung ke Presiden ) serta pemberhentian sepihak atas Direktur utama Helmi Yahya yang mempunyai track yang baik dalam membenahi wajah program TVRI yang sudah terlihat hari ini.. TVRI adalah wajah peradaban bangsa & negara ini..

A post shared by Glenn Fredly (@glennfredly309) on Jan 18, 2020 at 1:44am PST

Dalam foto tersebut terlihat Glenn Fredly mengobrol dengan Helmy Yahya.

Saat itu, Glenn dan Helmy berdiskusi untuk persiapan menjelang Konferensi Musik Indonesia pertama di kota Ambon pada 7-9 Maret 2018.

Ia mengatakan, berkat dukungan Helmy Yahya, TVRI untuk ikut terlibat dalam usaha memajukan ekosistem musik tanah air.

Baca juga: Dicopot dari Dirut TVRI, Helmy Yahya Jelaskan Pembiayaan Liga Inggris

"Sejak awal Pak Helmy bahkan turun langsung sekaligus mengarahkan timnya untuk menyukseskan keberlangsungan Konferensi Musik Indonesia pertama ini. TVRI meliput dan menyiarkan secara langsung puncak acara Konferensi Musik Indonesia di Ambon tahun 2018," ujar Glenn Fredly.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau