Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Drama Sepanjang Gangga dan Cagayan

Kompas.com - 16/04/2017, 17:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Stasiun televisi lokal mulai beranjak dari dominasi sinetron lokal. Mereka melirik alternatif berupa serial drama dari India dan Filipina.

Sebelumnya juga ramai tayangan serupa dari Amerika Latin dan Turki. Ada kebutuhan penonton yang belum sepenuhnya dipenuhi stasiun televisi.

ANTV mengepung penonton dengan serial India, sementara MNCTV mencoba mengimbanginya dengan tayangan dari Filipina.

ANTV setidaknya menyuguhkan enam serial India atau berbau India, yakni Anandhi, Lonceng Cinta, Gopi, Geet, Mohabbatein, dan Paakhi.

Mulai pukul 13.00 sampai pukul 21.00, pemirsa tinggal menyesuaikan dengan waktu kosong masing-masing untuk menonton serial tersebut.

Vice President Director ANTV Otis Hahijary mengungkapkan, pemilihan acara-acara India itu melalui pembacaan yang serius.

Mereka melihat konsumsi industri televisi terlalu berlebihan pada informasi dan berita, masing-masing berlebih 4,4 persen hingga 7,3 persen.

Adapun pada acara sejenis serial malah kekurangan hingga 8,5 persen. Artinya, kebutuhan penonton lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah acara serial yang dibutuhkan.

Itu data pada tahun 2013. Sejak saat itu, mereka menawarkan tayangan-tayangan serial dari India, bahkan Iran.

Lalu sekarang India atau campuran Indonesia-India. Strategi itu untuk mempertahankan penonton, mempertahankan iklan.

Mereka tidak hanya membeli serial dari India dan sekadar menayangkannya, tetapi membangun kesadaran penonton dengan berbagai strategi, seperti jumpa artis India atau bahkan menggelar kompetisi berhadiah liburan ke India.

"Setelah serial Mahabharat selesai, kami membuat sinetron Cinta di Langit Taj Mahal. Saat ini kami sedang shooting di Nepal dengan artis India dan artis Indonesia untuk serial baru," kata Otis.

Cinta di Langit Taj Mahal melibatkan artis India pemeran utama Mahabharat, Shaheer Sheikh, juga artis Indonesia, seperti Nabila Syakieb dan Evan Sanders.

Respons pemirsa luar biasa. Acara-acara itu mendapat rating dan share tinggi. Gopi mendapat rating 3 dengan share 19,2 persen penonton.

Bahkan, Anandhi memiliki rating lebih tinggi dengan poin 3,1, sementara share penontonnya 22,5 persen.

Tayangan-tayangan India ini ikut mendongkrak rating ANTV secara umum. Itulah alasan mereka mempertahankan program serupa.

"Serial TV yang paling saya suka Anandhi. Saya nonton mulai Anandhi kecil sampai sekarang," kata instruktur senam Luluk Sahyurohana (40), yang menyukai film India sejak sekolah dasar.

Dia menyukai lagu-lagunya, pakaiannya, drama romantisnya, hingga tampang aktris dan aktornya yang menurut dia ganteng dan cantik.

Alasan serupa diutarakan oleh Marla (33). Dia bahkan mengoleksi film-film India lama. Pada malam hari, dia selalu meluangkan waktu untuk menonton serial India.

Serial dari tetangga
Warna baru muncul melalui drama Filipina yang sejak akhir tahun lalu ditayangkan stasiun MNCTV. Setidaknya ada tujuh judul drama Filipina yang tayang hingga saat ini.

Jika diperhatikan, tema-tema drama tersebut tidak jauh dari yang sering kita saksikan dalam tayangan di Indonesia.

Cinta, keluarga, juga pembalasan dendam mewarnai drama Pangako Sa'yo (Janjiku), On the Wings of Love, Forever More, Doble Kara, Bridges of Love, Untuk Selamanya (I'll Never Say Goodbye), dan Kaulah Takdirku.

Bintangnya pun aktor dan aktris cantik papan atas Filipina.

Endah Hari Utari, Program and Production Director MNCTV, menuturkan, enam judul telah selesai masa tayangnya dan kini yang sedang ditayangkan adalah Kaulah Takdirku yang menyapa pemirsa setiap hari pukul 20.00 dengan durasi 1,5 jam.

"Drama Filipina ini menjadi alternatif bagi pemirsa. Drama India, Turki, atau telenovela sudah ada. Kami mencari yang lebih dekat, bisa diterima, dan ceritanya universal," kata Utari.

Tim produksi mencari-cari selama sekitar sebulan sampai akhirnya mendapat rekomendasi drama Filipina. Rupanya drama televisi Filipina juga banyak dan terkenal.

"Mereka bahkan telah membuat versi internasionalnya. Misalnya secara riil drama terdiri atas 100 episode. Mereka akan merapikan lagi, memadatkan lagi, sehingga menjadi versi yang lebih diterima masyarakat internasional seperti yang kami pakai sekarang," lanjutnya.

Kisahnya diramu dengan logis dan modern, disesuaikan dengan tren sosial masyarakat Filipina dan kultur setempat. Cerita tidak bertele-tele, tidak sampai 8 atau 10 musim.

Episode setiap drama pun terhitung sedikit sehingga banyak variasi cerita yang bisa dinikmati pemirsa.

Kaulah Takdirku, misalnya, terdiri atas 140 episode dan tayang mulai Maret lalu.

Drama berkisah tentang persahabatan dua anak, Chichay (Kathryn Bernardo) dan Joaquin (Daniel Padilla), yang terpisah karena keluarga pindah.

Keduanya menjalani kehidupan yang sangat berbeda. Joaquin mengalami kecelakaan fatal dan membuatnya tinggal bersama keluarga yang sangat protektif.

Takdir mempertemukan kembali mereka 10 tahun kemudian meskipun tidak saling mengenal. Chichay menjadi pengasuh Joaquin dan lama-kelamaan keduanya saling jatuh cinta.

Bernardo dan Padilla juga membintangi Pangako Sa'yo yang mengisahkan cinta dan pembalasan dendam masa lalu.

Para penggemar bintang drama dan komunitas penggemar drama Filipina di Indonesia turut meramaikan tayangan tersebut.

Utari menuturkan, banyak komentar masuk ke akun resmi MNCTV, juga surel dari pemirsa berisi tanggapan atas tayangan drama Filipina.

Kalangan ekspatriat Filipina hingga Kedutaan Besar Filipina di Jakarta, ujarnya, juga turut mendukung tayangan ini.

Moral cerita
Kedekatan memang menjadi salah satu kunci drama Filipina ini. Latar drama mirip seperti di Indonesia.

Di dapur, misalnya, terdapat bumbu-bumbu yang kita temui sehari-hari di Indonesia. Ada bawang merah, bawang putih, atau serai.

Nilai-nilai yang diangkat pun tak jauh dengan nilai masyarakat Indonesia, seperti menghargai keluarga atau menghormati orangtua. Menonton drama Filipina tak ubahnya menonton tetangga sebelah rumah.

"Inilah daya pikat lainnya. Secara visual kita layaknya melihat tetangga kita. Setelah menonton, pemirsa akan membicarakannya, membahasnya. Kita bisa ikut merasakan emosinya karena mirip sekali. Pokoknya kita bangetlah," tutur Utari.

Serial India Anandhi, misalnya, bercerita tentang gadis belia yang menikah dengan Jagdish.

Pernikahan ini tidak direstui orangtua Jagdish. Variabel usia muda dan sonder restu ini menjadi pintu masuk drama demi drama dalam serial yang mencapai 2000-an episode.

"Pesan moralnya antara lain begini dampak yang akan dialami bagi orang-orang yang menikah di usia dini," kata Monica Desideria, General Manager Marketing Communication ANTV.

MNCTV telah menyiapkan satu judul baru setelah Kaulah Takdirku selesai. Judulnya Two Wives.

Utari berharap drama Filipina bisa memberi sisi lain tontonan bagi pemirsa supaya pemirsa tak bosan, sekaligus terinspirasi nilai-nilai baiknya.

Jika serial Filipina sampai 140 episode dan India sampai 2000-an episode, menontonnya ibarat menelusuri Sungai Cagayan dan Delta Gangga. Sungai dan delta terpanjang di Filipina dan India. (M HILMI FAIQ, FRANSISCA ROMANA NINIK)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 16 April 2017, di halaman 27 dengan judul "Drama Sepanjang Gangga dan Cagayan".

Baca juga: Nabila Syakieb Sempat Hadapi Cuaca Ekstrem di India

Baca pula: Shaheer Sheikh Bikin Evan Sanders Beraksen India

Jangan lupa baca: Shaheer Sheikh Balik ke India, Jupe Sewot

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com