Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Film-film Mandarin Mulai "Shooting" di Indonesia

Kompas.com - 06/06/2017, 21:30 WIB

Selain PLTU, dia telah merencanakan kegiatan pengambilan gambar pada bulan depan di Sungai Musi dan salah satu rumah sakit di Palembang.

"Harapannya, tahun depan film ini sudah bisa kami ikutkan dalam Festival Film Cannes," kata Wang.

Ketiga film tersebut tidak hanya diproduksi di Indonesia, tetapi juga melibatkan pemeran, kru, dan produser film dari Indonesia.

Apalagi, pada tahun ini ada lima film lain garapan sutradara China yang sedang antre mendapatkan izin shooting di Indonesia, demikian Red and White, lembaga berpusat di Beijing yang memfasilitasi kepentingan sutradara China dengan pemerintah Indonesia, mengenai makin menggeliatnya film berbahasa Mandarin itu.

Dengan demikian, maka sudah barang tentu Indonesia akan mendapatkan tambahan devisa dari sektor lain yang selama ini tidak pernah diperkirakan.

Bisnis Lokasi Shooting

Menyadari bahwa lokasi shooting bisa menghasilkan pendapataan, pemerintah Indonesia menetapkan Banyuwangi, Bojonegoro (keduanya di Jawa Timur), Yogyakarta, Bandung, dan Siak (Riau) sebagai daerah yang memiliki potensi.

Yogyakarta sudah merasakan keuntungannya begitu film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) 2 tayang dan booming beberapa waktu lalu.

Beberapa tempat, termasuk rumah makan yang pernah menjadi lokasi shooting film drama remaja tersebut ramai dikunjungi wisatawan.

Hal itu mengingatkan Belitung yang sangat fenomenal setelah meledaknya film Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi yang didaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Andrea Hirata.

Jumlah wisatawan yang meningkat 400 persen telah menjadi berkah tersendiri bagi masyarakat Belitung seiring dengan makin menipisnya cadangan tambang timah.

Mulai dari persewaan mobil, penginapan, aneka makanan tradisional, hingga budaya masyarakat setempat kini telah menjadi komoditas pariwisata yang tak terhingga.

Meskipun tidak masuk dalam daftar lokasi syuting film potensial Bekraf, Tanjung Kelayang, salah satu pantai di Pulau Belitung, menjadi bagian penting dari 10 destinasi wisata andalan Nusantara.

Untuk menarik minat sutradara, baik dalam maupun luar negeri, bergantung kepada pemerintah dan masyarakat di lima daerah tersebut.

Tidak ada salahnya membandingkan kelima daerah tersebut dengan Hengdian Wold Studios yang dari segi kualitas tidak berbeda jauh dengan Hollywood atau Universal Studios.

"Oh, Anda mau ke Hollywoodnya China," kata Wen Zhang, General Manager Croton, produsen drama serial televisi yang berpusat di Shanghai, kepada Antara sebelum bertolak menuju Hengdian di akhir pekan lalu.

Perjalanan darat ke arah selatan Shanghai yang membutuhkan waktu 4,5 jam sama sekali tidak terasa melelahkan begitu sampai di Hengdian, sebuah kawasan yang dulunya bekas lokasi pabrik tekstil.

Udara yang sangat sejuk pada musim panas terasa bersahabat walaupun tidak mengenakan jaket atau baju pelapis lainnya.

Sejauh mata memandang terdapat bangunan beraneka gaya arsitektur, baik yang dikembangkan oleh pemerintah maupun masyarakat setempat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com