JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah produksi Marvel Studios akhirnya merilis film Spider-Man: Homecoming yang sudah dinantikan penayangannya sejak tahun lalu.
Film garapan sutradara Jon Watts itu menyuguhkan cerita dan para pemain yang berbeda dari film-film Spider-Man sebelumnya yang sudah dirilis.
Hadirnya aktor Tom Holland sebagai pemeran Peter Parker yang baru, sukses menghadirkan Spidey yang lebih muda dan menyegarkan.
Berbeda dengan dua pemeran sebelumnya, yakni Tobey Maguire dan Andrew Garfield yang mendeskripsikan Parker sebagai mahasiswa dan fotografer lepas, kali ini si 'wajah jaring laba-laba' justru dikenalkan sebagai anak sekolahan.
Aksi Spidey di Homecoming bercerita tentang Peter Parker (Tom Holland) yang baru saja selesai membantu Iron Man alias Tony Stark (Robert Downey Jr) dalam film Captain America: Civil War (2016).
Sekembalinya ke rumah, Parker yang masih berusia 15 tahun itu langsung merasa bahwa dirinya mampu menjadi seorang superhero dan termotivasi untuk menjadi anggota Avengers. Sayang, Stark belum tertarik merekrutnya.
Stark meminta Parker untuk melanjutkan pendidikan di New York sekaligus menemani Bibi May Parker (Marisa Tome). Parker kemudian menjalani rutinitas seperti biasanya, bersekolah bersama sahabatnya, yakni Ned (Jacob Batalon), Zendaya (Michelle), dan Liz Allan (Laura Harrier) --wanita yang dicintainya.
Namun, di satu sisi Parker mulai merasa hidupnya membosankan. Berbekal kostum canggih yang diberikan Stark, ia diam-diam beraksi sebagai pemberantas kejahatan di kawasan tempat tinggalnya.
Tugas-tugas kecil ia lakoni. Mulai dari menangkap pencuri sepeda, membantu seorang nenek, hingga menanggani kasus perampokan ATM. Namun, kawanan perampok ternyata menggunakan senjata canggih dan tak lazim.
Parker melaporkan temuannya kepada Stark, tetapi tidak digubris. Parker sendiri memang masih dalam masa percobaan dan bimbingan Stark langsung. Ia tidak boleh menanggani kasus berat.
Jiwa Parker bergejolak. Ia memutuskan untuk menyelidiki siapa pembuat senjata canggih yang dimiliki oleh kawanan perampok tersebut.
Hingga suatu ketika Parker mengetahui sang pencipta adalah Adrian Toomes alias Vulture (Michael Keaton). Ia menjalankan bisnis jual-beli senjata ilegal berbahaya.
Di lain sisi, Parker mendapatkan masalah. Stark mencabut bimbingannya terhadap Parker lantaran melanggar peringatan yang diberikan.
Film berdurasi 2 jam 13 menit itu menyuguhkan cerita yang ringan, tapi penuh makna. Tidak ada alur cerita yang mengambarkan Parker digigit laba-laba, sosok Mary Jane Watson yang dilindungi habis-habisan, hingga kemarahan Parker atas kematian pamannya seperti pada film Spider-Man versi Tobey Maguire.
Kali ini, cerita murni mengambarkan nuansa baru Peter Parker sebagai remaja di masa ABG-nya. Namun, ia tetap memiliki jiwa yang kuat, pemberani, pantang menyerah, penuh perhitungan, dan legawa.