JAKARTA, KOMPAS.com - Kepiawaian mendiang salah satu legenda dunia perfilman Tanah Air, sutradara Teguh Karya, dalam membuat film dan pertunjukan teater sudah tak diragukan lagi.
Namun sebelum mendapat beberapa kali mendapat penghargaan sebagai Sutradara Terbaik Festival Film Indonesia, Teguh Karya juga pernah mengalami masa-masa belajar.
Hal itu dikatakan murid sekaligus rekan kerjanya, aktor kawakan Slamet Rahardjo, dalam diskusi "Setelah Teguh Karya" di Galeri Foto Jurnalistik Antara, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
"Teguh Karya yang hebat itu dan menarik hati sebetulnya juga sangat bodoh dalam pembuatan film pertamanya," kata Slamet.
Slamet bercerita, kala itu Teguh menggarap film pertamanya berjudul Wadjah Seorang Lelaki (1971) yang dibintangi Slamet dan Rima Melati.
"Saya sebagai tokoh utama, pacar saya (diperankan) Rima Melati, berdua di depan kuburan, Teguh Karya bilang 'oke ya kita mulai ya. Met, kamu di sana. Rima di sini, oke ya siap semua ya. Ya'," ujar Slamet.
Namun tak ada yang bergerak, Rima maupun Slamet terdiam padahal kamera sudah roll atau mengambil gambar.
Teguh pun bingung dan bertanya mengapa dua pemerannya itu tak mulai berakting dan mengucapkan dialog mereka masing-masing.
[Baca juga: Ketika Slamet Rahardjo Dibuat Menggila dalam Sweet 20]
"Pak Teguh bilang, 'Rima main dong lu! Kok lu diem aja?'. Saya bilang 'Pak Teguh, lu mesti bilang action. Kalau lu enggak bilang action, kami enggak main'. 'Oh gitu ya, oke deh' dia bilang. Bisa dibayangkan, hal ini pun pernah dialami oleh maestro besar kita," ujar Slamet yang disambut tawa orang-orang yang hadir.
[Baca juga: Definisi Film Indonesia yang Bagus Versi Slamet Rahardjo]
Ia menjelaskan saat itu, Teguh bahkan Slamet dan Rima juga masih dalam masa beradaptasi dari produksi teater ke film.
[Baca juga: Slamet Rahardjo Tak Lebih dari Tauco bagi Teguh Karya]
"Terus kami juga sempat dimarahi sama soundman. 'Lu jangan pada berteriak kenapa sih? Ngomong biasa aja. Rusak nih mikrofon gue'. Itu sebagai sebuah proses. Tapi ketika film kedua yang melambungkan nama saya dengan Christine Hakim, lompatannya luar biasa. Dengan demikian Teguh pun berproses. Ada kendala, iya pasti," ucap Slamet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.