Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usung Tema "Wani Ngejazz Luhur Wekasane", Ngayogjazz 2017 Digelar Lagi

Kompas.com - 17/11/2017, 14:28 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Perhelatan festival jazz berbalut pesta rakyat Ngayogjazz kembali digelar di Yogyakarta.

Mengusung tema "Wani Ngejazz Luhur Wekasane" Ngayogjazz 2017 diselenggarakan di Dusun Kledokan, Selomartani, Kalasan, Sleman.

"Setiap tahun kita selalu menyelengarakan Ngayogjazz dan tahun 2017 ini yang ke 11. Ngayogjazz 2017 akan kembali digelar pada Sabtu, 18 November 2017 besok," ujar Bambang Paningron, salah satu inisiator Ngayogjazz, dalam jumpa pers, Kamis (16/11/2017)

Ngayogjazz 2017 kali ini mengusung tema "Wani Ngejazz Luhur Wekasane" . Tema ini diambil dari pepatah Jawa "Wani Ngalah Luhur Wekasane" yang bermakna siapa berani mengalah akan mendapatkan kemuliaan.

"Wani Ngejazz Luhur Wekasane" adalah sebuah kiasan, yang bermakna siapa yang berani dan mau mengapresiasi jazz di Ngayogjazz akan mendapat kemuliaan.

Di sisi lain dengan tema yang diambil dari pepatah Jawa "Wani Ngalah Luhur Wekasane", Ngayogjazz 2017 berusaha menyentil mereka yang saat ini selalu menonjolkan egonya, ingin menang sendiri, dan menghalalkan segala cara demi mencapai keuntungan dan tujuan pribadi maupun kelompok tertentu.

"Di Ngayogjazz orang bisa sadar untuk mengalahkan ego masing-masing. Saling mengalah, menghormati satu sama lain untuk menghasilkan sebuah harmonisasi yang serasi, dan menjadi "kemenangan "bersama," ucapnya

Sama halnya dengan tahun-tahun sebelumnya, Ngayogjazz 2017 kembali hadir di tengah pedesaan yakni di Dusun Kledokan, Selomartani, Kalasan, Sleman.

Di dusun yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani ini, terdapat monumen perjuangan Taruna Plataran yang menjadi saksi sebuah pertempuran pad masa agresi Militer ke-2.

Latar belakang sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia inilah menjadi alasan Dusun Kledokan dipilih menjadi rumah Ngayogjazz 2017.

Sejarah perjuangan di Dusun Kledokan, menjadi inspirasi bagi Ngayogjazz untuk mengangkatnya menjadi sebuah tematik. Salah satunya, Lima panggung yang ada di Ngayogjazz dinamai dengan kosa kata masa perjuangan, yakni Doorstoot, gerilya, markas , serbu dan merdeka.

Musisi dan grub musik jazz dalam negeri yang akan tampil dalam Ngayogjazz 2017 antara lain Jeffrey Tahalele dan Friends, Bintang Indrianto, Bonita, Bianglala Voices, Everyday , Endah N Rhesa dan Gugun Blues Shelter. Turut tampil pula di Ngayogjazz 2017 komunitas-komunitas jazz dari seluruh Nusantara.

Tahun ini, yang tidak boleh dilewatkan adalah penampilan Rémi Panossian Trio dari Perancis.

Grup musik jazz yang dihuni Maxime Delporte (bass) dan Frederic Petitprez (drum) pernah tampil di acara jazz di berbagai negara, Ottawa Jazz Festival, Montreal Jazz Festival, Vancouver Jazz Festival, London Sunfest, dan Enjoy Jazz Festival di Jerman.

Ngayogjazz 2017 juga akan diramaikan dengan penampilan Huaton Dixie, Drummer Guyub YK dan kesenian tradisional seperti kirab Bregodo Gotri Seloaji serta Gejog Lesung Tjipto Suoro dari warga Dusun Kledokan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com