Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbauan Komunitas Pencegahan Bunuh Diri untuk Fans Jonghyun SHINee

Kompas.com - 20/12/2017, 12:35 WIB
Andi Muttya Keteng Pangerang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komunitas pencegahan bunuh diri, Into The Light Indonesia, mengimbau basis penggemar mendiang Jonghyun SHINee, Shawol, agar tak mengikuti cara kematian idolanya.

Jonghyun meninggal dunia karena bunuh diri, Senin (18/12/2017), sekitar pukul 18.00 waktu Seoul, Korea Selatan.

Dalam program Blue Night Radio pada 2015, Jonghyun pernah mengaku mengidap seasonal affective disorder (SAD) atau gangguan mental yang dipengaruhi perubahan iklim.

"Kami dari Into The Light Indonesia menyarankan kepada para fans SHINee (Shawol), jika Anda memiliki pemikiran bunuh diri, segera hubungi psikolog dan psikiater," demikian pernyataan tertulis Kepada Koordinator Into The Light Indonesia, Benny Prawira Siauw, seperti yang dikutip Kompas.com, Rabu (20/12/2017).

Menurut Into The Light, umumnya kematian seorang idola bisa mempengaruhi mental penggemar. Dampak terburuk adalah memicu mereka untuk meniru.

"Kematian selebritas terkait bunuh diri dapat mengguncang secara psikis dan metode bunuh diri berpotensi ditiru bagi Shawol yang terikat secara emosional dan memiliki kecenderungan depresif dan bunuh diri," tulis Benny.

Komunitas yang terbentuk pada 2013 itu juga menyarankan agar meski terguncang akan kematian idola mereka, para penggemar Jonghyun tetap berpikir jernih dan saling memperhatikan kondisi satu sama lain.

"Disarankan juga kepada para Shawol untuk tidak menyebarluaskan sumber berita yang belum teruji kebenarannya atau hoax terutama yang bersifat mendramatisir kematian bunuh diri Jonghyun. Hal ini agar tidak memicu pemikiran depresif dan kehendak bunuh diri dari sesama Shawol yang depresif," tulis Benny lagi.

Selain itu, Into The Light juga meminta kerja sama ketika sesama penggemar, keluarga atau teman, maupun masyarakat yang melihat adanya tanda-tanda depresi tersebut terjadi pada seorang penggemar.

"Jika Anda memperhatikan adanya perubahan perilaku seperti menjadi murung, menarik diri, membicarakan kematian, serta perasaan tidak ada harapan dari rekan fans SHINee/Shawol, harap segera dianjurkan untuk hubungi profesional ahli psikolog/psikiater terdekat," tulis Benny.

Dihubungi Kompas.com, Benny menjelaskan pihaknya sudah beberapa kali melakukan tindakan pencegahan bunuh diri sejak 2016.

Into The Light melihat adanya potensi bahwa depresi, sebagai salah satu faktor penyebab bunuh diri, menjadi penyakit dengan beban tertinggi kedua secara global pada 2020.

"Ketika sudah kami lakukan (pencegahan), kami sadari bahwa kayaknya ini belum ada perubahan signifikan. Joke-joke tentang bunuh diri masih ada aja. Semakin ke sini enggak semakin berkurang dan kejadian bunuh dirinya semakin sering. Ibaratnya kayak domino's effect," kata Benny via telepon.

Baca juga : Jonghyun SHINee Bikin Video Musik Beberapa Hari Sebelum Meninggal

Namun, melihat mulai muncul pemberitaan bahwa ada penggemar di Indonesia yang mencoba bunuh diri karena begitu berduka, Into The Light merasa harus segera bertindak.

"Tadinya kami pengin lihat dulu kondisinya kayak gimana. Setelah ada kematian selebritas, biasanya memang ada fans yang terguncang. Ternyata kondisinya ini semakin memburuk karena ada cyber bullying," kata Benny.

"Mulai muncul rumor bunuh diri yang mengikuti idolanya. Di Indonesia sendiri kemarin sudah ada yang posting ucapan-ucapan depresif. Tapi udah ada yang menjangkau dari teman-teman fanbase. Katanya udah baik baik aja. Oleh karena itu kami segera membuat pernyataan dan saran kepada kelompok-kelompok yang kami maksud," ujar Benny.

Baca juga : Keluarga Tidak Ingin Jonghyun SHINee Diotopsi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau