JAKARTA, KOMPAS.com - Komunitas pencegahan bunuh diri, Into The Light Indonesia, mengimbau basis penggemar mendiang Jonghyun SHINee, Shawol, agar tak mengikuti cara kematian idolanya.
Jonghyun meninggal dunia karena bunuh diri, Senin (18/12/2017), sekitar pukul 18.00 waktu Seoul, Korea Selatan.
Dalam program Blue Night Radio pada 2015, Jonghyun pernah mengaku mengidap seasonal affective disorder (SAD) atau gangguan mental yang dipengaruhi perubahan iklim.
"Kami dari Into The Light Indonesia menyarankan kepada para fans SHINee (Shawol), jika Anda memiliki pemikiran bunuh diri, segera hubungi psikolog dan psikiater," demikian pernyataan tertulis Kepada Koordinator Into The Light Indonesia, Benny Prawira Siauw, seperti yang dikutip Kompas.com, Rabu (20/12/2017).
Menurut Into The Light, umumnya kematian seorang idola bisa mempengaruhi mental penggemar. Dampak terburuk adalah memicu mereka untuk meniru.
"Kematian selebritas terkait bunuh diri dapat mengguncang secara psikis dan metode bunuh diri berpotensi ditiru bagi Shawol yang terikat secara emosional dan memiliki kecenderungan depresif dan bunuh diri," tulis Benny.
Komunitas yang terbentuk pada 2013 itu juga menyarankan agar meski terguncang akan kematian idola mereka, para penggemar Jonghyun tetap berpikir jernih dan saling memperhatikan kondisi satu sama lain.
"Disarankan juga kepada para Shawol untuk tidak menyebarluaskan sumber berita yang belum teruji kebenarannya atau hoax terutama yang bersifat mendramatisir kematian bunuh diri Jonghyun. Hal ini agar tidak memicu pemikiran depresif dan kehendak bunuh diri dari sesama Shawol yang depresif," tulis Benny lagi.
Selain itu, Into The Light juga meminta kerja sama ketika sesama penggemar, keluarga atau teman, maupun masyarakat yang melihat adanya tanda-tanda depresi tersebut terjadi pada seorang penggemar.
"Jika Anda memperhatikan adanya perubahan perilaku seperti menjadi murung, menarik diri, membicarakan kematian, serta perasaan tidak ada harapan dari rekan fans SHINee/Shawol, harap segera dianjurkan untuk hubungi profesional ahli psikolog/psikiater terdekat," tulis Benny.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.