Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mempertaruhkan Kehidupan Pribadi demi Menjadi Bintang K-pop

Kompas.com - 21/12/2017, 05:21 WIB

Namun perjuangan para calon bintang itu belum berakhir.

Dalam bukunya Being a Girl Group in Korea, jurnalis Lee Hak-jun menggambarkan jalan panjang dan berliku bagi remaja yang ingin menjadi bintang.

Persaingan keras

Lee menghabiskan waktu berbulan-bulan mengikuti Nine Muse sebelum girl band itu melakukan debut (diperkenalkan ke publik) resmi. Selama itu ia melihat para member Nine Muse menghadapi tekanan mental dan fisik yang berat.

Agensi yang mengelola Nine Muse, Star Empire Entertainment, bahkan melibatkan member cadangan saat mereka berlatih beberapa pekan sebelum girl band itu diperkenalkan secara resmi.

Keberadaan anggota cadangan itu seolah mengingatkan para member bahwa mereka bisa diganti kapan saja.

Dalam buku itu Lee menceritakan seorang pelajar SMA memutuskan mundur karena tidak kuat menghadapi tekanan dan kebencian member yang lebih senior.

Selain itu ada member yang akhirnya digantikan trainee lain. Impiannya menjadi bintang hancur karena ada tudingan dia terlibat asmara dengan seorang staf agensi.

"Jika kamu menjadi bintang dengan melakukan apa pun yang kamu mau, tidur sesukamu, dunia menjadi tidak adil," Lee mengutip perkataan seorang staf .

"Ketika kamu sudah menjadi bintang besar, perkataanmu akan didengar. Namun sekarang kami lebih tahu tentang bisnis ini, jadi jangan sombong," katanya lagi.

Dengan menjadi trainee untuk sebuah grup idola, remaja-remaja belia itu harus melewatkan kesempatan untuk berpacaran, menjalin persahabatan, atau menjalani hobi. Hari-hari mereka diisi dengan berlatih koreografi atau olah vokal.

"Singkatnya, sistem ini mengumpulkan sejumlah remaja berpotensi, lalu membentuk dan mengubah mereka menjadi bintang yang diingin publik," tulis Lee dalam bukunya.

"Sistem buatan para jenius ini pada dasarnya kejam. Kesuksesan dan kegagalan ditentukan hitungan detik. Investasi bernilai miliaran bisa menguap begitu saja atau menghasilkan keuntungan berlipat ganda, jadi sistemnya harus kejam," lanjut Lee.

Kerugian dari penyanyi "gagal" ditanggung para agensi, yang sebaliknya berusaha mengeruk keuntungan dari bintang-bintang yang sukses.

Kehidupan pribadi

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com