BANDUNG, KOMPAS.com - Aktor Derby Romero berbagi kisahnya menjadi aktor sejak kecil hingga dewasa. Selama itu, menurutnya tak banyak perbedaan karena ia sangat menyukai dunia akting.
Baginya, yang membedakan akting dirinya saat kecil dengan sekarang hanyalah umur. Saat masih kecil dan memerankan Sadam dalam film Petualangan Sherina, ia berakting sambil bermain.
"Kenapa anak-anak lebih lepas? Karena mereka bermain. Kalau udah berumur mikirnya banyak," ucapnya sambil tertawa di Bandung, Sabtu (3/2/2018).
Lelaki kelahiran Jakarta 8 Juni 1990 mengatakan, tantangan seorang aktor adalah memasukkan karakter orang lain ke dalam diri sendiri. Itu artinya, mau tidak mau, sang aktor harus melepaskan karakter dirinya.
"Akting itu bikin addict. Kapan lagi masuk ke dalam kehidupan seseorang," ucap pemain Janus Prajurit Terakhir ini menjelaskan.
[Baca juga : Jadi Dokter, Derby Romero Berusaha Keras Hafalkan Istilah Medis]
Termasuk dalam film terakhirnya, London Love Story 3. Dalam film ini, Derby berperan sebagai dokter Rio, seorang spesialis saraf. Untuk mendalami perannya ia melakukan riset pada temannya yang berprofesi dokter.
"Dokter itu citranya kan serius, kaku, dan kadang galak. Sedangkan yang saya perankan dokter itu apa adanya, sangat real, suka jalan, hang out, sangat suka pantai, anak muda banget," tuturnya.
Karena itu, ia riset pada temannya yang karakternya mirip dengan karakter dokter Rio. Selain itu, ia menonton film Robin Williams. Dalam filmnya, Robin memerankan dokter yang berbeda dengan citra dokter yang biasa ia lihat di rumah sakit.
[Baca juga : Derby Romero Bawa Sisi Lain Dokter dalam London Love Story 3 ]