JAKARTA, KOMPAS.com -- Mulai ramainya para pesohor hiburan yang menyuarakan keresahan akan kualitas acara televisi, membuat Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menyadari bahwa masalah itu semakin mendesak.
"Pada prinsipnya, dengan viralnya Deddy Corbuzier mengatakan 'televisi membodohi anak saya nonton'. Itu kan sebenarnya udah keluh kesah masyarakat," ujar Ketua KPI Yuliandre Darwis saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, baru-baru ini.
"Ini pelaku industrinya sendiri loh yang protes. Berarti kan ada masalah di sini. Ada Anji juga," katanya lagi.
Ia mengatakan, selain pernyataan lewat video YouTube, Deddy Corbuzier juga menyampaikan secara langsung unek-uneknya tentang konten tayangan televisi kepada KPI beberapa hari lalu.
[Baca juga : Ramai Istilah Alay, KPI Ajak Artis dan Televisi Berbenah ]
Bahkan, menurut Yuliandre, keluh kesah Deddy itu juga disampaikan di hadapan 12 rektor dari sejumlah perguruan tinggi negeri.
"Deddy beranggapan, bahwa 90 persen tayangan televisi enggak layak untuk anak-anak. Tidak mendidik, bahkan membodohi kata Deddy Corbuzier. Dari statement itu kelihatan bahwa pelaku industri pun merasakan seperti itu," kata Yuliandre.
Selain Deddy Corbuzier yang didukung penyanyi Anji, ada pula mantan vokalis band She, Melly Mono, yang berkeluh kesah tentang program televisi. Serta presenter dan artis peran Nabila Putri dan aktris Feby Febiola.
Karena itu, pihaknya mengajak para pelaku industri layar kaca, khususnya televisi swasta, untuk mulai sadar diri memperbaiki kualitas tayangan mereka.
"Karena KPI tidak ingin membunuh industri, tidak ingin membunuh kreativitas. Tapi pengin menjaga kreatifitas itu berisi tuntunan bagi masyarakat. Kan kasihan (pelaku industri)," kata Yuliandre.
"Okelah di kota enggak nonton televisi, tapi di daerah desa enggak ada saluran internet, pada nonton televisi dan semua mencontoh, anak-anak khususnya. Itulah KPI ingin sekali gitu, ayo kita bangun negeri ini dengan tayangan yang sehat," sambungnya.
[Baca juga : Ketika Pesohor Hiburan Mulai Bersuara soal Tayangan Alay]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.