JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga gadis berhijab asal Garut, yang tergabung dalam grup Voice of Baceprot (VoB) boleh dibilang memberikan hal baru dalam dunia musik metal.
Manajer sekaligus figur paling berpengaruh bagi VoB, Abah Erza menyebutkan bahwa Firdda Kurnia (vokal dan gitar), Widi Rahmawati (bass) dan Euis Siti Aisah (drum) pernah dikenal sebagai tiga murid bermasalah di sekolah.
"Saya dulu kebetulan guru konseling di sekolah, nah kawan-kawan guru saya pada protes katanya ini ada tiga anak bermasalah tolong dong diproses," kata Abah saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Senin (7/5/2018).
Namun, Abah melihat bahwa Firdda, Widi dan Euis adalah anak-anak yang berbeda. Mereka memiliki cara pandang yang kritis sejak kelas dua SMP.
"Tapi pas saya lihat bermasalahnya tuh seru ya, kebandelan mereka itu enggak mainstream. Jadi mereka bandel tuh kritisi hal-hal yang mereka anggap enggak ngerti di sekolah, mereka ngerti kesalaham sistem di sekolah, itu masih kelas dua MTs," ucap Abah.
Akhirnya Abah mulai menggiring Firdda, Widi, dan Euis untuk menuangkan pemikiran mereka ke dalam sebuah lagu.
"Saya memprovokasi mereka, saya selain guru konseling, provokator juga, sayang loh darah muda kalian hanya lenyap gitu aja, kalau dibikin abadi tuh keren. Ada dua pilihan, kalian nulis atau bikin lagu," sambungnya.
Baca juga : School of Revolution Jadi yang Perdana dari Voice of Baceprot
Tak disangka, mereka justru jatuh cinta pada musik metal, dan terbentuklah Voice of Baceprot. Sebagai informasi, baceprot sendiri diambil dari suku kata bahasa Sunda yang artinya banyak bicara.
"Mereka malah cinta gila sama musik, saya aja ngeri lihatnya, mereka jadi lebih rajin datang ke sekolah, selalu datang lebih pagi, buat latihan musik," tutur Abah.
"Saya ajarin musik aja, mereka lihat list lagu saya di laptop ada lagu-lagu metal. Mereka suka, ngulik, mau bawain itu. Terbentuklah Baceprot, saya pilihin Baceprot yang artinya banyak omong, berisik," tambahnya.
Voice of Baceprot baru saja meluncurkan single perdana mereka bertajuk "School Revalotion".
"School of Revolution" adalah sebuah lagu yang berisi tentang keresahan mereka bertiga selama di sekolah.
"Lagu ini sebenarnya rekam jejak dari cara pandang kami terhadap sekolah sebagai salah satu ruang kami belajar, jadi apa yang yang kami dengar, kami lihat dan kami resahkan di sekolah itu kami tuangkan di lagu ini," jelas Firdda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.