Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia Dimas Djay Bisa Bikin Iklan Ramayana yang Kocak hingga Viral

Kompas.com - 18/05/2018, 21:29 WIB
Andi Muttya Keteng Pangerang,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -- Kebebasan dalam berkarya ternyata begitu penting. Hal itu dibuktikan oleh sutradara Dimas Djay selaku kreator iklan Ramayana versi kasidah yang sedang viral.

"Bagusnya saya enggak direm sama agensi atau sama klien. Jadi 'terserah deh Pak Dimas mau bikin apa, ngaco, ngaco aja sekalian'," ucap Dimas kepada Kompas.com via telepon, Jumat (18/5/2018).

"Kliennya kayaknya tahu makin saya digituin, makin bisa macem-macem. Dibebasin," katanya lagi.

Menurut sutradara film Tusuk Jelangkung itu, berkat kebebasan itu ia bisa leluasa mengeluarkan semua kreativitasnya. Ide-ide "ngawur" bin "ngaco" mengalir deras karena Dimas merasa nyaman berkarya tanpa tekanan.

Baca juga: Cerita di Balik Iklan Kocak Ramayana yang Viral

Ia dengan bebasnya meramu cerita anak rantau yang ingin mudik Lebaran dengan konsep karaoke kasidah, ditambah gambar bernuansa era 1990-an dan bumbu komedi.

"Saya terselamatkan karena kliennya juga baik, ngebebasin. Kalau enggak, enggak bisa bikin kayak gini. Filternya mereka kan. Mau saya sehancur dan segelo apa pun, kalau ditahan di sana, enggak bisa," ucap Dimas.

"Karena saya dikasih kebebasan, jadi saya nyaman kerjanya. Begitu nyaman, bisa muncul ide-ide yang ngaco gitu, ide yang spontan dan segar, out of the box. Kalau kerja under pressure, saya yakin itu enggak keluar sih. Bukan cuma masalah boleh dan tidak boleh, ini masalah kenyamanan bekerja," sambungnya.

Sebetulnya, kata Dimas, sebelum iklan Ramayana versi kasidah viral, ada dua iklan garapannya yang lain yang juga pernah membuat heboh.

Pertama, iklan Indomie yang mengambil tema drama telenovela. Kedua, iklan Indoeskrim dengan konsep sinetron kolosal.

Karya-karyanya itu bisa terwujud karena kebebasan berkarya tadi yang diberikan oleh kliennya.

Baca juga: Mengapa Ada Kepala Ibu-ibu dalam Magic Jar di Iklan Ramayana?

"Jadi memang kebetulan sering bikin iklan yang ngaco gitu he-he-he. Karena memang bisanya itu. Bikin iklan itu kalau enggak ngaco banget, serius banget," katanya.

"Jadi kebetulan kemarin bikin yang ini... Kalau bikin sesuatu pasti enggak mikir bakal viral atau enggak. Terserah deh, bodo amat. Yang penting by concept kami konsisten aja. Setia dengan konsep kami," tambah Dimas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau