Di sini, tersedia banyak stiker bermimik lucu yang bisa dipilih sehingga Anda dapat membuat musical video sendiri dengan bermacam stiker berkarakter, yang disebut fitur Face Painting.
kemudian muncul Mimic yang merupakan sebuah aplikasi untuk membuat lipsync video dengan lagu populer atau percakapan lucu yang dapat kita tiru dengan ekspresi bebas tanpa batas. Pengguna juga dapat melihat jutaan video yang sudah tersedia di dalam Mimic, lebih banyak ketimbang para kompetitornya.
Kembali ke Tik Tok, aplikasi ini memang sedang ngehits. Para bintang Tik Tok semacam remaja pria yang lagi tenar, Bowo, sedemikian terkenal dan dipuja. Para penggemar ini kadang kelewat batas dalam mengekspresikan diri.
Tentu saja, ini mengundang kekhawatiran banyak kalangan. Termasuk Ustaz Abdul Somad yang mengimbau umatnya untuk tak bermain Tik Tok. "Berhentilah bermain Mobile Legends, berhentilah main Tik Tok, berhentilah main game online" tegas Somad dalam sebuah ceramah yang diunggah 24 Juni 2018 lalu.
Menurut Ustaz Somad, hal itu hanya menghabiskan waktu saja dan tak ada manfaatnya.
Sudah lumrah, setiap hal ada yang setuju ada pula yang kontra. Berikut pernyataan warganet tentang Tik Tok:
Leo Soeroto: Sebenarnya Tik Tok itu gak salah, yang salah penggunanya.
Hello Oppa: Sebenarnya bagus, tapi kalau penggunanya kreatif.
Insane Human: Alikasi go....!!! Orang sampai nyembah orang?? Gak ngotak. Apus deh aplikasi ini #hapustiktok
Algi Fernanda: Bikin anak muda seperti saya smakin kreatif dalam media sosial dan semakin eksis. Menambah penggemar. Aplikasi hanya untuk orang kreatif.
Andhika Rizki Hidayat Putra: Aplikasi Gob...!! Diblokir aja deh.
Manuaba Bntang: Saya sangat suka aplikasi ini. app ini sangat mendidik menjadi anak yang berbakti kepada kedua orangtua saya. Saya bisa mengembangkan kreativitas otak saya dan berada di kamar saya seharian.
Apa pun kata orang tentang Tik Tok, aplikasi ini sudah kadung ada bersama kita. Mereka yang suka, akan memakainya. Sementara yang tidak suka, akan menjauhinya. Sesimpel itu!
Percayalah, ini cuma tren sesaat. Dan kita sudah mengalaminya ribuan kali, betapa barang-barang baru yang mendikte perilaku kita akan segera surut manakala ada barang baru yag lebih menarik datang.
Ah..tapi bukan kah hidup adalah juga soal pembagian waktu, soal dosis, soal takaran? Asal takarannya pas, tak soal bukan jika kita mengerjakan apapun yang kita sukai, asal tidak melanggar aturan atau kesepakatan?
@JodhiY
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.