Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jodhi Yudono
Wartawan dan budayawan

Menulis esai di media sejak tahun 1989. Kini, selain menulis berita dan kolom di kompas.com, kelahiran 16 Mei ini juga dikenal sebagai musisi yang menyanyikan puisi-puisi karya sendiri maupun karya penyair-penyair besar semacam WS Rendra, Chairil Anwar, Darmanto Jatman, dan lain-lain.

L u r a h

Kompas.com - 09/07/2018, 15:36 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dia pelayan sekaligus yang dipertuan. Dia baru menjadi tuan justru ketika dia sudah menjadi pelayan yang baik bagi tetamunya, warganya, mereka yang menjadi tanggungjawabnya.

Seperti Ki Lurah Semar dalam tokoh pewayangan yang kerap menjadi acuan para pemimpin di Jawa untuk memimpin itulah. Mencintai rakyatnya tanpa reserve dan siap menanggung derita rakyatnya, serta sedia berjuang demi kebahagiaan rakyatnya.

Tentu, tokoh Semar hanya hidup di dunia imajinasi. Tapi bukankah kehidupan kita juga dituntun oleh imajinasi yang kemudian dinarasikan, selanjutnya menjelma jadi spirit bagi kehidupan.

Dalam mitologi Jawa, tugas Semar adalah menjadi pencerah dari kegelapan, meluruskan segala tindak kejahatan dan angkara murka. Semar Bodronoyo sosok yang arif dan bijaksana. Menjadi bapak dari anak-anak angkatnya dalam Panakawan, yaitu Gareng, Petruk dan Bagong.

Lantaran hatinya yang lurus dan penuh welas asih itulah, sudah pasti dia dicintai oleh rakyatnya yang sekaligus menjadi tuannya. Karena cinta semesta yang hebat kepadanya itulah, Semar ditakuti seluruh makhluk dari semua golongan, baik kesatria, brahmana, jin maupun para raksasa. Bahkan kalangan para dewa pun sangat takut kepada Semar.

Karakternya mengindikasikan bermacam-macam peran, seperti penasehat para ksatria, penghibur, pengritik, badut, bahkan sumber kebenaran dan kebijakan.

Semar dapat mencapai tujuannya secara efektif dengan cara memberi contoh, sebagai metode pengajarannya tanpa bermaksud mengusai orang lain.

Kembali ke lurah yang congkak itu. Dia ternyata bernama Muhammad Yusuf. Senin (09/07/2018), hari ini menjalani pemeriksaan di Kantor Ombudsman, JL Sultan Alauddin, Makassar.

"Benar, lurah itu sementara diperiksa. Dan pemeriksaan masih berlangsung sampai sekarang," kata Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sulsel, Ombudsman saat ditemui di Kantornnya.

Muh Yusuf mulai menjalani pemeriksaan sejak pukul 10.00 Wita dan sampai sekarang masih berada di ruang pemeriksaan Ombudsman lantai II.

Entahlah apa yang akan terjadi dengan Lurah M Yusuf itu. Bisa jadi dia akan selamat, hanya dikasih peringatan. Bisa jadi...

Apa pun yang bakal terjadi, tentulah peristiwa ini digelar oleh Tuhan agar kita semua belajar atasnya.

@JodhiY

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau