Di era budaya populer, games menghabiskan energi besar manusia, membangun paradoksal, mencerdaskan sekaligus membebalkan.
Merangsang nalar namun menjauhkan kita dari rasa kemanusiaan, seperti berkurangnya rasa empati.
Karya ini memberi gambaran paras wajah seorang pemuda dengan teknik realis, menyampaikan dunia games adalah upaya menghiperbolikkan sesuatu, menguras imajinasi yang kadangkala liar, bahkan brutal menjauhkan sisi manusiawi.
Sedangkan pelukis terakhir yang berpartisipasi adalah Hono Sun. Ia membawa karya berjudul Our Flying Home. Hono Sun merepresentasikan pohon sebagai energi eros, inti utama hidup di alam semesta ini.
Baginya, pohon melambangkan aura positif, seperti semesta yang berdinamika mengintepretasikan keyakinan abstraktif kosmologi unik masyarakat Jawa. B
ahwa lelaki kecil dan semesta yang besar sejatinya terhubung, yang dalam lukisannya membawa imej sebongkah pohon dengan teknik goresan ekspresif memenuhi bidang kanvas.
Pohon menjadi “pusat tata surya”, menyimbolkan betapa kecilnya ia sebagai mahluk hidup dan sama pentingnya dengan seluruh alam semesta.
Pada akhirnya, kembali pada tema Play Drive, karya-karya seniman tersebut memberi pesan-pesan khusus secara sosial, atau yang lebih abstraktif yakni memberi pengertian bahwa yang estetis adalah semata dorongan kebermainan personal sebagai bentuk yang hidup.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.