Dwi Sasono Inginkan Suara yang Lebih Berat untuk Raja Kamandaka

JAKARTA, KOMPAS.com - Usul artis peran Dwi Sasono (38) akhirnya dipakai dalam Wiro Sableng, sebuah layar lebar garapan rumah produksi Lifelike Pictures.

Kepada sutradara Angga Dwimas Sasongko, Dwi mengusulkan agar ada perubahan suara dalam karakter Raja Kamandaka yang diperankannya.

"Raja kan harus beraura. Harus ada sesuatu, kalau pakai suara saya akan biasa aja," ujar Dwi dalam jumpa pers film Wiro Sableng di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (27/8/2018).

Baca juga: Mengintip Suasana Gala Premiere Film Wiro Sableng

"Raja Kamandaka kan berwibawa, raja yang sudah mengecap asam garam, saya akhirnya tes pakai suara agak berat. Angga bilang, 'Oke tuh suara, asyik'. Akhirnya dikunci," sambung Dwi.

Tidak ada kesulitan yang berarti pada Dwi saat dia memainkan perannya sebagai Raja Kamandaka. Sebab, proses pendalaman naskah sudah dilalui secara matang.

Sementara itu, Angga mengungkapkan bahwa sebagai sutradara, ia selalu membebaskan kepada para pemain untuk menuangkan ide mereka. Jadi, kata Angga, proses shooting tidak melulu terpaku hanya pada naskah.

"Saya itu memposisikan aktor sebagai kolaborator, bukan sebagai wayang. Mereka kan pelaku seni peran, mereka berseni dalam sebuah film. Saya memberi ruang itu," kata Angga.

Raja Kamanda dikenal sebagai pemimpin yang pandai, bijaksana, berilmu tinggi, disegani, dan dihormati. Ia mempunyai senjata pamungkas berupa keris dan golok panjang.

Dalam novel karangan Bastian Tito, Raja Kamandaka muncul kali pertama dalam seri berjudul Maut Bernyanyi di Pajajaran.