Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Sederhana Menghitung Pendapatan Film Indonesia

Kompas.com - 13/09/2018, 13:34 WIB
Andi Muttya Keteng Pangerang,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Film Indonesia sedang menggeliat. Beberapa tahun terakhir, capaian jumlah penonton beberapa film Tanah Air berhasil menyentuh angka jutaan orang.

Namun tak seperti daftar Box Office di negara lain, di Indonesia publik baru bisa mengetahui sukses tidaknya sebuah film hanya dari jumlah penontonnya, tanpa dilangkapi data total pendapatan.

Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf pun mengungkap bahwa ada perhitungan sederhana untuk bisa mengecek jumlah pendapatan sebuah produksi film Indonesia.

"Pendapatan sudah bisa dicek dari angka jumlah penonton," kata Triawan dalam wawancara di sela acara Indonesia Film Business Outlook 2019 di Artotel, Jakarta Pusat, Kamis (13/9/2018).

Ia menjelaskan, produser mendapatkan jatah rata-rata Rp 15.000 untuk satu lembar tiket bioskop yang terjual. Angka itu itu kemudian dikalikan dengan jumlah penonton filmnya untuk memperoleh pendapatan dari film tersebut.

"Produser dapat Rp 15.000. Jadi kalau film seperti Warkop DKI yang 6,8 juta penontonnya, itu dikali Rp 15.000, berapa? Ratusan miliar kan," kata Triawan.

Baca juga: Wiro Sableng Raih 1 Juta Penonton di Hari ke-11 Penayangannya

"Misalnya biaya shooting sekitar Rp 20 miliar, promosi Rp 10 miliar. Dapatnya berapa ratus miliar," tambahnya.

Angka tersebut menurut Triawan sudah masuk kategori luar biasa. Sebab, bukan untung satu atau dua persen, melainkan keuntungan berlipat-lipat kali.

"Tapi keuntungan itu bukan hanya dinikmati oleh produser film tapi daerah tempat mereka shooting, itu juga dapat keuntungan," ucap ayah dari penyanyi Sherina Munaf itu.

Baca juga: Syamsul Fuad Sebut Dituduh Sebabkan Benyamin Biang Kerok Tak Raih 6 Juta Penonton

Ia memisalkan lokasi shooting film The Lord of the Rings di Selandia Baru. Saa ini area yang terkenal dengan nama Hobbiton itu menjadi salah satu destinasi wisata yang populer di sana.

"Kemarin saya ke Wellington, New Zealand. Itu tempat shooting itu tiap hari turisnya ratusan. Jadi multiplayer effect dari keuntungannya banyak sekali dari perfilman," kata Triawan.

"Jadi kalau semua film meledak, gini satu perusahaan film shooting lima film dalam setahun. Dua atau satu aja untung, itu sudah bisa menutup biaya produksi," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com