JAKARTA, KOMPAS.com - Saudara kembar Ifan "Seventeen", Riedhan Fajarsyah mengungkap bahwa lagu Seventeen yang berjudul "Kemarin" mengandung lirik tentang kematian. Lagu ini sejatinya dirilis pada 2016 lalu untuk mengenang Presiden RI Abdurrahman Wahid atau Gusdur.
"Kalau saya dengar ceritanya ini, waktu itu Bani nanya kok liriknya gini ya. Kang Herman sempat jawab 'iya memang ini lirik untuk kematian' itu tiga tahun yang lalau. Lagunya memang tentang kematian," kata Reidhan Fajarsyah usai menghadiri pengajian untuk Herman Sikumbang di Komplek DPR, Jakarta Selatan, Rabu (26/12/2018).
Reidhan tak memungkiri bahwa lirik lagu itu terasa mengena dengan bencana tsunami Selat Sunda yang dialami Seventeen hingga kehilangan Herman (gitar), Bani (bas), dan Andi (drum), serta istri Ifan, Dylan Sahara yang menjadi korban meninggal.
Baca juga: Jadi Korban Selamat, Saudara Kembar Ifan Seventeen Ceritakan Kronologi Saat Tsunami Banten
"Lirik lagunya juga pas ya apalagi kemarin kondisinya banyak personel yang belum ketemu termasuk Dylan juga ya," ujar Reidhan lagi.
"Saya pas di lokasi juga didengerin lagunya, cuman saya enggak berani dengerin ya. Pasti sedih lah, sedih banget. Sampai sekarang juga saya enggak pernah dengerin lagunya dan baru tadi (video cuplikan)," paparnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.