KOMPAS.com - Setelah Snow White and Seven Dwarfs (1937) sukses di pasaran, Walt Disney termotivasi untuk kembali menghadirkan animasi berdurasi panjang.
Ketika itu, salah satu cerita yang diadposi sebagai animasi adalah novel klasik karya penulis Italia bernama Carlo Collodi, yaitu Pinocchio.
Pada 7 Februari 1940, Walt Disney kemudian merilis Pinocchio di sebuah bioskop di New York, Amerika Serikat.
Pinocchio merupakan boneka kayu yang dikenal memiliki hidung memanjang tiap kali dirinya berbohong kepada orang lain. Filmnya mengisahkan petualangan boneka kayu itu yang kemudian "hidup" untuk menjalani kehidupan sebagai manusia.
Berikut fakta menarik mengenai film Pinocchio yang perlu Anda ketahui:
Para animator Walt Disney dihadapkan pada kebingungan ketika menggambar karakter ini.
Ada dua opsi ketika itu, diberikan gerakan normal seperti manusia atau gerakan seperti boneka kayu.
Sekitar 18 bulan memikirkan soal desain, akhirnya sutradara animasi Milt Kahl memutuskan untuk menggabungkan kedua ide, gerak seperti manusia sekaligus menambahkan sambungan dan sekrup seperti boneka.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah, Disney Merilis Animasi Pinocchio pada 1940
Meskipun Figaro adalah karakter minor yang tak tampil banyak dalam film, Walt Disney sangat mencintai kucing itu sehingga ia menemukan peran lain baginya.
Animator Eric Larson memutuskan untuk menghadirkan Figaro sebagai karakter anak kucing manja.
Kucing itu menjadi peliharan Geppetto dalam menemani kesendiriannya di dalam rumah, sebelum hadirnya Pinocchio.
Dalam beberapa film animasi Walt Disney, selalu ditampilkan karakter Jiminy Cricket. Karakter ini didasari oleh Walt Disney yang ketika itu terinspirasi dari pamannya yang kesal.
Akhirnya, animator Ward Kimball mendesain jangkrik kecil dengan mata menonjol dan tubuh yang sedikit memanjang. Dalam film Pinocchio, Jiminy Cricket membantu dan memandunya dalam petualangan menjadi manusia.
Ada yang unik dalam penyempurnaan gerakan Jiminy Cricket dalam film ini, yakni animator membawa aktor untuk merekam gerakannya di atas panggung.
Tujuannya adalah agar Jiminy Cricket bisa mempunyai gerakan luwes seperti manusia.
Pinocchio menelan biaya sekitar 2,8 juta dollar AS dan menjadi salah satu film paling mahal yang diproduksi saat itu.
Anggaran ini terbilang "bengkak", karena pada awalnya diperkirakan hanya menelan biaya 500.000 dollar AS. Ketika dirilis, film ini tak menghasilkan keuntungan karena sedang maraknya perang.
Namun, pada tahun berikutnya keuntungan yang didapat bombastis. Perolehan uang Pinocchio melampaui Snow White and the Seven Dwarfs.
Tak hanya sukses komersil, banyak apresiasi yang datang dari para kritikus film. Mereka menyatakan bahwa film ini berada pada titik yang sempurna walaupun pada tahap awal hanya meraih keuntungan sedikit.
Baca juga: 7 Fakta Snow White and the Seven Dwarfs, Animasi Panjang Pertama di Dunia
Dalam film animasi tersebut terdapat lagu soundtrack berjudul "When You Wish Upon a Star". Lagu itu bisa meraih Piala Oscar sebagai lagu terbaik dengan skor tertinggi.
Dua kemenangan ini menjadikan Pinocchio semakin populer pada masa itu.
Bahkan, The American Film Institute memasukkan lagu itu ke dalam 100 Lagu Terbaik mereka dalam kategori "Sejarah Film".
Pinocchio telah dirilis ulang tujuh kali di bioskop sejak diproduksi: 1945, 1954, 1962, 1971, 1978, 1984, dan 1992.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.