Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cleo, Si Perempuan Perkasa Roma

Kompas.com - 19/02/2019, 17:03 WIB
Amir Sodikin

Editor

Semua ditampilkan Cuaron dengan seperti peristiwa sepele sehari-hari, yang sepintas tak punya sangkut paut dengan suatu revolusi atau peristiwa heroik.

Mengingat nama besar Cuaron dalam perfilman dunia, publik mungkin berharap sutradara asal Mexico itu menghasilkan film sejarah nan gigantik, yang berhubungan dengan suatu peristiwa penting.

Setidaknya, Roma diharapkan serupa film besutan Cuaron lain, seperti kisah fantasi Harry Potter and the Prisoner of Azkaban (2004), atau fiksi ilmiah Gravity (2013) yang membuat dia menjadi sutradara terbaik peraih Piala Oscar.

Poster film ROMANetflix.com Poster film ROMA
Agaknya Cuaron kali ini menggunakan sistem Stanislavski dalam menulis cerita film ini. Pemain dibiarkan tampil sealamiah mungkin dengan penjiwaan watak pada tokoh yang diperankan.

Sadar atau tidak, pemain bukan seperti sedang berakting di depan kamera, melainkan membawa kehidupan dalam layar film, senatural mungkin. Cerita bersahaja yang diceburkan dalam kisah duka kehidupan. Namun, tiada kehidupan tanpa kemelut. Dengan premis kemelut itulah sumber ketegangan, hidup Cleo mengalir dari satu ketegangan ke tegangan yang lain.

Untuk mendapatkan kenaturalan yang ultima, Cuaron memberi script, skenario, ke pemain sesaat pengambilan gambar akan dimulai. Sehingga, menurutnya, setiap respons pemain karena interaksi di lapangan dengan pemain lain, dengan fenomena apa pun yang muncul saat itu adalah tindakan langsung, direct action, tanpa dipikir-pikir, tanpa referensi atau memori masa lalu.

Diperankan aktris debutan

Adalah pilihan yang tepat, tokoh Cleo diperankan oleh aktris debutan Yalitza Aparicio, gadis keturunan Indian-Mexico yang berwajah khas. Wajahnya pas untuk menampakkan keluguan, loyalitas, juga kerja keras, serta wajah memelas.

Dalam kehidupan sesungguhnya di luar film, Yaliza adalah anak seorang asisten rumah tangga, sehingga bisa dipahami jika ia bisa menjiwai peranannya "dengan sempurna".

Dari pendidikan yang kurang dan kepolosan Cleo, dia seperti terperangkap dalam "kutukan kelas"-nya yang seperti tergantung dan tidak bisa lepas dari keluarga Sofia.

Secara halus, Cuaron menyinggung soal ketimpangan kelas, seperti dalam teori pembangunan, hubungan negara maju-negara dunia ketiga, dan relasi kuasa, di mana negara dunia ketiga yang sangat tergantung pada negara kaya.

(Sebagai catatan, bagian di bawah ini mengandung spoiler yang mungkin membuat Anda yang belum menonton film Roma merasa tidak nyaman.)

Berturut-turut Cleo digempur duka, ditinggalkan Fermin pacarnya, lelaki penyuka bela diri, dalam keadaan hamil. Belakangan kita tahu, Fermin bergabung dengan latihan milisi pemuda bela negara ala tentara di kampungnya.

Menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri perselingkuhan tuannya, Antonio. Pelatihan pemuda bela negara dengan instruktur yang berpenampilan pemimpin spiritual penuh delusi.

Tahun-tahun itu Pemerintah Mexico berhaluan populis liberal yang membuka lebar untuk investasi Amerika Serikat dan kerja sama militer. Pelatihan paramiliter itu adalah pelatihan pemuda elite Los Halcones yang disokong penuh oleh Amerika untuk menghadapi demonstrasi mahasiswa.

Suasana sosial-politik yang ketika itu banyak juga dialami negara Amerika Selatan, sebagai ekses dari pola pembangunan yang bertumpu pada industri negara maju, negara dunia pertama.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau