Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tabib hingga Pendongeng Akan Beraksi dalam Rap Nusantara di BBJ

Kompas.com - 13/03/2019, 16:53 WIB
Penulis Ati Kamil
|
Editor Ati Kamil

JAKARTA, KOMPAS.com -- Pemusik Rudy "Ethno Psycho" Octave (48) dan kawan-kawan akan menyajikan pertunjukan Rap Nusantara di panggung Musik Kamisan Bentara Budaya Jakarta (BBJ), pada Kamis (14/3/2019) mulai pukul 19.30 WIB, di BBJ, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat.

Rap Nusantara, yang diracik oleh Rudy, memang tetap mengacu ke arti rap yang merupakan kependekan dari "rhyme and poetry" alias "rima, artikulasi, dan puisi" dalam industri musik dunia. Namun, menurut Rudy, Rap Nusantara tidaklah seperti rap Afro-Amerika.

Rudy menjelaskan hal itu ketika diwawancara oleh Kompas.com melalui telepon pada Selasa (12/3/2019).

Baca juga: Untuk Saweran Persaudaraan Donggala dan Palu, Iwa K Nge-rap Diiringi Musik Akustik

Rap Nusantara mengawinkan tradisi bertutur dari sejumlah wilayah di Indonesia dengan musik hip hop "barat" yang dipadu dengan musik tradisional dari wilayah-wilayah di Indonesia.  

Dijadwalkan akan ada enam tradisi bertutur dari Indonesia yang bakal dihadirkan oleh Rudy dan kawan-kawan di panggung BBJ.

PM Toh, pendongeng dari Aceh, akan menuturkan dongeng tentang kemakmuran Aceh dan suka-dukanya menikah dengan satu dari enam bidadari, sesudah bidadari ketujuh dipersunting oleh Jaka Tarub dari Jawa. Bidadari yang menikah dengan PM Toh itu diperani oleh rapper perempuan Denon Doytha.

Ki Dalang Bubun Subandara, dalang wayang golek yang mewakili Sunda, Jawa Barat, akan tampil dengan battle rap jenaka antara Cepot dengan Dawala ketika mengomentari Rahwana jatuh cinta.

Baca juga: Tampil di Acara Rap MTV Asia, Young Lex Tetap Gunakan Bahasa Indonesia

Dade Ndate, perempuan penutur lagu dengan bahasa Kaili dari Sulawesi Tengah, yang bunyi kata-katanya terdengar seperti bunyi kata-kata dalam bahasa Portugis.

Incheng Jeharu dan Omanth Kojet dari Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur, akan beradu celoteh, sebagaimana mereka melakukannya sebelum pelaksanaan Tari Cachi. Mereka akan didukung oleh pemain sasando Berto Pah.

Conrad Scolastika dan Glenn Andreant dari Nduga, Papua, akan membawakan nyanyian yang mengungkapkan kemarahan mereka atas pengrusakan hutan di lingkungan mereka oleh orang-orang dari luar Papua.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+