Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komik Superhero Marvel 'Hulkverines' Digambar Ario Anindito di Bandung

Kompas.com - 11/04/2019, 16:41 WIB
Ati Kamil

Editor

Begitu juga ketika Ario menggambar karakter yang penuh aksi dan tengah mengamuk. Biasanya ia mengingat hal yang pernah membuatnya marah atau menonton film laga yang penuh amuk.

"Jadi, channeling the energy, channeling the rage. Ketika kita dapat energinya, kita bisa bikin raut-raut mukanya. Semua gesture-nya itu benar-benar kerasa, dibanding kalau kita lagi happy-happy aja, terus kita gambar yang karakter marah itu. Mungkin buat aku ya kurang begitu bisa menjiwai," ucapnya.

Walaupun karakter Weapon H termasuk baru dibandingkan dengan karakter-karakter lain yang legendaris dari Marvel, menurut Ario karakter ini memiliki potensi untuk bisa terkenal, asal ditunjang dengan film.

"Kayak Guardians of Galaxy sebelum ada filmnya, komiknya sebenarnya biasa aja. Tapi, ketika ada filmnya, dia jadi terkenal. Nah, kalau si Weapon H ini bisa di film-in, tentunya sih bisa banget terkenal, karena dia punya the best of both worlds. Dia punya kekuatan Hulk, dia juga punya kekuatan Wolverine," kata komikus yang juga pernah mengerjakan komik tokoh anti-hero Venom dan Agents of S.H.I.E.L.D ini.

Diundang Memimpin Pelatihan di London
Beberapa waktu lalu Ario Anindito bersama tim Indonesia dari Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) diundang untuk hadir dalam acara London Book Fair 2019.

Ario diminta untuk memimpin pelatihan mengenai penggarapan komik pada era yang serba digital.

"Jadi, bukan kertas dan pena lagi, tapi sekarang di workshop itu pakai digital, supaya orang-orang peminat komik terutama orang-orang yang mau membuat komik bisa lihat proses sebenarnya, gimana sih membuat komik digital ala komikus Marvel misalnya," ceritanya.

Selain sejumlah warga lokal dan Indonesia di London yang datang ke pelatihan tersebut, komikus-komikus Indonesia yang hadir dalam acara London Book Fair 2019 tampak semangat mengikuti kegiatan itu.

"Mereka justru yang paling antusias. Mungkin karena mereka juga profesional gitu ya. Jadi, mereka memang di industri komik juga. Jadi, mereka banyak nanya dan banyak cari tahu," ujar pria yang memiliki hobi menggambar sejak kecil ini.

Baca juga: Komikus Ario Anindito, Penggambar Macan Cisewu di Punggung Deadpool

Bagi Ario Anindito, bisa hadir pada London Book Fair 2019 dan melakukan pelatihan di hadapan sejumlah warga London merupakan kesempatan bagus bagi Indonesia untuk "unjuk gigi ke dunia internasional" dan membuktikan bahwa budaya Indonesia yang sangat beragam tidak kalah dibandingkan dengan negara lain.

"Komik, literatur, sastra itu bagian dari budaya Indonesia dan talent-talent Indonesia yang ada di (London) itu dapat sambutan yang bagus banget dari orang London. Memukau gitu," paparnya.

Sebagai komikus dari Indonesia, Ario Anindito merasa sangat bangga bisa menjadi bagian dari tim Indonesia di London Book Fair 2019, karena sekaligus bisa ikut menunjukkan bahwa komikus dari Bandung pun bisa berkarya di perusahaan sekelas Marvel, sebuah pekerjaan yang juga menjadi impian para komikus di Amerika Serikat.

Tanda-tangan komik karyanya di London
Selagi di London, Ario Anindito juga menyempatkan diri untuk mendatangi toko-toko komik sekaligus juga diminta untuk menanda-tangani komik-komik hasil karyanya, termasuk Star Wars, Hulkverines, Venom, dan Extermination.

Awalnya, sebuah toko komik terbesar di London, Fobidden Planet, mengundangnya untuk acara tanda tangan komik.

Namun, sewaktu Ario sampai di London, komik-komik karyanya sudah terjual habis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com