Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sad Boy" dan "Sad Girl" Padati Ngobam Didi Kempot

Kompas.com - 15/07/2019, 05:45 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

SURAKARTA, KOMPAS.com – Acara Ngobam (Ngobrol Bareng Musisi) bersama Didi Kempot di Wedangan Gulo Klopo, Kartosuro, Jawa Tengah, Minggu (14/7/2019) malam, dipadati ratusan penggemar dari Sang Maestro tembang Jawa tersebut.

Para penggemar yang disebut "Sad Boy" dan "Sad Girl" itu terlihat memenuhi seluruh titik di lokasi, mulai dari sekitar panggung utama, panggung hiburan hingga area parkir kendaraan.

Tak kurang dari 500 orang menghadiri acara yang diselenggarakan oleh YouTuber Gofar Hilman ini.

Gue tidak menyangka seramai ini. Gue kira bakal ya udah 50 orang, ternyata yang datang seramai ini,” kata pemilik akun Instagram @pergijauh itu sesaat sebelum acara inti dimulai.

Baca juga: 6 Tempat Menarik Terinspirasi Lagu Didi Kempot, Datangi Sambil Nyanyi!

Melihat tingginya antusiasme penggemar Didi Kempot, penyiar radio Hard Rock FM itu mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi.

Tak menyangka jumlah penggemar Didi Kempot yang datang dalam jumlah besar, penyelenggara pun tak bersiap untuk menyediakan fasilitas khusus seperti layar besar agar para penonton yang berada jauh dari panggung bisa menyimak perbincangan dengan baik.

Alhasil, mereka hanya bisa mendengarkan perbincangan tanpa melihat apa yang terjadi di tempat acara yang berada di bagian atas Wedangan Gulo Klopo.

Akan tetapi, ratusan penggemar Didi Kempot tetap bertahan hingga acara yang berlangsung selama 3 jam itu hampir selesai.

Penonton Ngobam Didi Kempot padati lokasi Wedangan Gulo Klopo hingga area parkiran kendaraan.Kompas.com/Luthfia Ayu Azanella Penonton Ngobam Didi Kempot padati lokasi Wedangan Gulo Klopo hingga area parkiran kendaraan.

Loyalitas para penonton semakin terlihat saat Didi Kempot, yang juga dijuluki sebagai The Father of Broken Heart ini membawakan sejumlah tembang hitsnya.

Sebut saja Cidro, Banyu Langit, Pantai Klayar, dan Stasiun Balapan.

Seluruh pengunjung larut dalam alunan musik dan kisah pilu khas ala Didi Kempot dengan bernyanyi bersama, menyelipkan seruan-seruan khusus di tengah lagu, hingga berjoget mengikuti irama.

Antusiasme ini menjadikan suasana malam di acara Ngobam yang disiarkan secara langsung untuk pertama kalinya ini berlangsung sangat meriah.

Kurang lebih selama 2 jam, para penonton disuguhi tak hanya tembang-tembang dari Didi Kempot, tetapi juga cerita tentang musisi yang mulai berkarya pada 1989 ini.

Salah satunya adalah cerita di balik nama Didi Kempot yang ternyata bukan menggambarkan kondisi fisik “kempot” yang identik dengan pipi, melainkan sebuah singkatan dari Kelompok Penyanyi Trotoar.

Ya, karir bermusik seorang Didi Kempot bermula dari trotoar-trotoar jalanan Kota Solo, Jawa Tengah, bersama beberapa penyanyi lainnya hingga akhirnya Didi Kempot ada di posisi saat ini.

Baca juga: Dinobatkan sebagai Godfather of Broken Heart, Didi Kempot Jadi Trending Topic

Ngobam merupakan sebuah program di kanal YouTube milik penyiar Gofar Hilman.

Sebelumnya, Gofar sudah membuat sejumlah Ngobam bersama musisi-musisi mainstream hingga indie, hingga akhirnya ia menggaet Didi Kempot untuk tampil di programnya itu.

Didi Kempot juga mengucapkan terima kasihnya kepada Gofar karena dianggap telah memerhatikan kebudayaan Jawa.

“Gofar peduli dengan budaya Jawa juga ternyata, ya walaupun penampilannya begitu (badan besar penuh tato), tapi senang juga sama lagu Suket Teki,” kata Didi Kempot yang diikuti gemuruh tawa dan riuh tepuk tangan penonton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com