Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Lion King, Petualangan Simba Mencari Jati Diri

Kompas.com - 22/07/2019, 09:08 WIB
Tri Susanto Setiawan,
Andi Muttya Keteng Pangerang

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat mendengar kata The Lion King, para penggemar pasti akan teringat dengan sebuah kerajaan para hewan yang dipimpin oleh Simba, seekor singa penguasa di Pride Lands, Afrika.

Ya, kisah tersebut ada di dalam film animasi berjudul The Lion King yang rilis 1994. Saat itu, The Lion King menjadi film animasi populer anak-anak yang tumbuh di masanya.

Setelah 25 tahun berselang, kisah kerajaan hewan tersebut dihidupkan lagi dengan teknik CG fotorealistik. The Lion King versi terbaru akan kembali mempertontonkan kemegahan alam liar beserta hewan-hewan di dalamnya.

Ceritanya? Masih sama dengan versi animasinya, tentang perjalanan Simba sang calon raja yang kali ini sulih suaranya diisi oleh Donald Glover yang mencari jati dirinya.

Setelah ayah Simba, Mufasa, yang suaranya kemabli diisi oleh James Earl Jones, meninggal, Simba muda yang merupakan pewaris takhta melarikan diri dari kerajaannya dan mempelajari arti sebenarnya dari tanggung jawab dan keberanian.

Selama perjalanan itu, berbagai pertemuan dan petuah-petuah dirasakan oleh Simba hingga beranjak dewasa.

Baca juga: Raline Shah Bertemu Dua Sosok Spesial di World Premier The Lion King

Salah satu potongan adegan remake animasi The Lion King produksi Disney.Disney Enterprises, Inc Salah satu potongan adegan remake animasi The Lion King produksi Disney.
Keunggulannya, film live-action/CGI ini menyuguhkan visualisasi yang menakjubkan. Hamparan pemandangan alam liar dengan teknik fotografi padang rumput, hutan belantara, dan padang pasir terlihat seperti aslinya.

Bisa dikatakan, efek CGI (computer-generated imagery) yang ditampilkan oleh sutradara Jon Favreau yang kaya gambar tersebut begitu nyata.

Belum lagi dengan lagu-lagu seperti "Circle of Life", "Hakuna Matata", "I Just Can't Wait to be King", serta "Can You Feel the Love Tonight" akan membuat penonton bersenandung dan bernostalgia.

Namun, kemegahan CGI dan lagu-lagu nostalgia versi live-action ini kurang mengigit dari segi emosional.

Beberapa adegan mengharukan yang sebelumnya ada dalam film animasi kurang berhasil membawa penonton terhanyut pada level emosi yang klimaks. Malah, terkesan biasa saja.

Terlepasitu, The Lion King yang digarap ulang oleh Walt Disney Pictures ini tetap menghibur. Belum lagi pesan-pesan positif yang patut disimak oleh para anak-anak.

The Lion King sudah mulai tayang di bioskop Tanah Air sejak 17 Juli 2019.

Baca juga: The Lion King Mengaum di Box Office, Sihir Harry Potter Terhempas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau