Cinta Laura dengan Tugas Baru Duta Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak

Pertama, Cinta menekankan untuk segera menghentikan pelanggaran hak asasi manusia. Baginya pelanggaran hak asasi hanya akan memperpanjang rantai kekerasan dan pelanggaran hak asasi berikutnya.

Baca juga: 3 Janji Cinta Laura sebagai Duta Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak

"Setiap manusia berhak untuk hidup secara baik serta diperlakukan secara adil dan setara," ucap Cinta.

Lalu, Cinta mengatakan, peran keluarga amat penting sebagai tameng dan penebar virus baik untuk menangkal kekerasan, terutama pada perempuan dan anak.

"Kedua, keluarga mu harus menjadi tempat nomor satu untuk mengadu, bercerita, meminta pendapat, bertanya, dan sebagainya bukan orang lain yang tidak tahu keseharianmu apalagi teman online (dunia maya). Mari jadikan keluargamu sahabatmu," ucap pemain film Gotham City Sirens ini.

Tak hanya itu, wanita berusia 25 tahun ini juga menambahkan bahwa masyarakat secara luas harus memperlakukan para korban dengan semestinya, bukan justru mengucilkannya.

Cinta berpendapat seharusnya pelakulah yang mendapat sanksi dan treatment agar menyadari bahwa apa yang dilakukannya amatlah fatal.

"Nomor tiga, perempuan dan anak jangan pernah merasa bersalah saat menjadi korban kekerasan apapun itu bentuknya, kejadian buruk yang menimpa kita bukan karena kesalahan kita, entah itu karena cara berbusana, berteman, berkendara, pekerjaan, dan sebagainya, pelakulah yang punya masalah dan kebetulan kita yang menjadi korbannya," imbuhnya.

Baca juga: Cinta Laura Jadi Duta Antikekerasan terhadap Perempuan dan Anak, Apa Saja Tugasnya?

Berkeliling ke kota-kota kecil

Untuk menggalakkan kampanye anti kekerasan pada perempuan dan anak, Cinta akan menyambangi kota-kota kecil di seluruh Indonesia.

Ia akan mensosialisasikan programnya sebagai duta. "Ke depannya aku dan Ibu Yohana Yembise (Menteri PPPA) kita akan cari schedule yang tepat supaya aku ke depannya bisa ke kota-kota terpencil di Indonesia," ujar Cinta.

"Mengadakan seminar-seminar dan pokoknya event-event di mana wanita-wanita dan anak-anak Indonesia bisa hadir dan mereka bisa belajar lebih banyak lagi tentang program dan Undang-Undang yang sudah ada di Indonesia untuk melindungi diri mereka sendiri," sambungnya.